Dalam pemeriksaan maraton yang terus dilakukan, ternyata ada satu junior TNI lagi yang juga dianiaya. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Inf Wahyu Yudhayana.
“Memang ada (korban) satu lagi, tapi kondisinya baik. Seperti yang saya sampaikan tadi prajurit kan kondisinya beda-beda,” kata Wahyu kepada wartawan di Gedung Mabes TNI AD, Jakarta, Senin (11/8).
Dia menjelaskan, proses pembiasaan dan pembinaan tentu dilakukan pada beberapa prajurit. Tetapi, kondisi kesehatan dan fisik daripada prajurit menjadi hal penting.
Untuk kasus Prada Lucky, Mabes TNI sedang didalami seperti apa penganiayaan dialaminya dan kondisi fisik korban sehingga yang bersangkutan meninggal dunia.
“Pada saat prajurit yang lain bagaimana perlakuannya, sehingga korban ini bisa tidak survive dan wafat,” jelasnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308695/original/012926100_1754553278-1000838218.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)