Fadli Zon Dukung Rencana Tim Muhibah Angklung Tampil di Australia

Fadli Zon Dukung Rencana Tim Muhibah Angklung Tampil di Australia

Jakarta

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menerima audiensi dari Tim Muhibah Angklung di Museum Nasional Indonesia. Pertemuan ini membahas rencana Tim Muhibah Angklung yang akan menggelar rangkaian pertunjukan dan pelatihan angklung di sejumlah kota di Australia pada Agustus hingga September 2025 mendatang.

Dalam kesempatan ini, Fadli menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap rencana perjalanan konser tersebut dalam menampilkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya angklung di panggung internasional.

“Tentu selain melalui Dana Indonesiana, pembiayaan perjalanan dapat didorong juga dengan skema public-private partnership atau kerja sama dengan berbagai pihak,” ujarnya.

Fadli juga menyampaikan upaya untuk memfasilitasi keberangkatan Tim Muhibah Angklung melalui kerja sama lintas sektor. Melalui sinergi pemerintah, komunitas, dan berbagai mitra strategis, Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus menguatkan diplomasi budaya dalam memperkenalkan kekayaan Nusantara ke panggung dunia.

Sementara itu, Ketua Tim Muhibah Angklung Maulana Syuhada menjelaskan timnya dijadwalkan tampil di berbagai acara dan festival seni.

Penampilan Tim Muhibah Angklung akan memadukan permainan angklung oleh puluhan pemain dengan tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sunda, Batak, Bali, Minang, Betawi, dan Papua. Lagu-lagu yang dibawakan mencakup musik tradisional dan nasional Indonesia, antara lain Poco-Poco (Sulawesi Utara), Janger (Bali), Yamko Rambe Yamko (Papua), hingga Indonesia Raya.

“Kami berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Kementerian Kebudayaan, dapat membantu kami dalam membawa budaya Indonesia semakin dikenal dunia,” ucap Maulana.

Sebagai informasi, audiensi ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Ahmad Mahendra; Direktur Sejarah dan Permuseuman Agus Mulyana; Kepala Museum dan Cagar Budaya Abi Kusno; serta Direktur Eksekutif Indonesian Heritage Agency Esti Indira.

(hnu/ega)