Fadli Zon Dorong Indonesia Jadi Pemain Utama di Panggung Budaya Global

Fadli Zon Dorong Indonesia Jadi Pemain Utama di Panggung Budaya Global

BARCELONA – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon kembali menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain utama yang menentukan arah kebijakan budaya global. Kehadiran Menbud Fadli dalam Konferensi Dunia UNESCO tentang Kebijakan Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan (UNESCO Mondiacult 2025) di Barcelona, Spanyol, membawa pesan kunci: budaya adalah pilar perdamaian dan pembangunan, bukan sekadar identitas.

Di sela-sela konferensi, Menbud Fadli Zon melakukan serangkaian pertemuan bilateral strategis yang menghasilkan beberapa kesepakatan penting.

Kemitraan Budaya dengan Uni Emirat Arab

Menbud Fadli berdialog dengan Menteri Kebudayaan Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Salem bin Khalid Al Qassimi. Pertemuan ini berbuah undangan resmi bagi Indonesia sebagai Tamu Kehormatan pada acara Al-Burda Award 2026 di Abu Dhabi, sebuah festival seni Islam internasional terkemuka.

“Kami ingin menampilkan kekayaan budaya Indonesia di hadapan masyarakat UEA, khususnya karya seniman muda,” ungkap Sheikh Salem.

Kemitraan kebudayaan Indonesia–UEA yang telah terjalin erat sejak 1976 semakin diperkuat dengan MoU 2024. Kerja sama kini meluas ke berbagai bidang, termasuk seni rupa, pertunjukan, sastra, museum, hingga digitalisasi warisan budaya. Kedua negara bahkan sedang membahas kolaborasi dalam produksi film bersama, residensi seniman, dan inovasi museum.

Kolaborasi Strategis dengan Spanyol

Menbud Fadli juga bertemu dengan Sekretaris Negara untuk Kebudayaan Spanyol, Jordi Martí. Agenda utamanya adalah pembaruan Agreement on Cultural and Educational Cooperation 2004.

Spanyol dinilai sebagai mitra strategis mengingat jaringan museum kelas dunianya, seperti Prado dan Reina Sofía, serta industri audiovisual yang mencatat lebih dari 13 juta penonton pada 2024.

“Kolaborasi budaya semakin penting setelah disepakatinya Indonesia–EU CEPA pekan lalu. Budaya bisa menjadi jembatan persahabatan sekaligus fondasi ekonomi kreatif,” tegas Menbud Fadli dalam keterangannya, Senin (29/9).

Menghadapi Isu Global di Mondiacult

Mondiacult 2025 sendiri menyoroti isu-isu krusial masa kini, seperti hak budaya, transformasi digital, ekonomi kreatif, hingga dampak kecerdasan buatan (AI).

Bagi Indonesia, forum ini adalah platform untuk membuktikan bahwa dengan 1.340 etnis dan 718 bahasa yang dimilikinya, Indonesia bukan hanya rumah bagi mega-diversitas, tetapi juga motor penggerak arah kebijakan budaya dunia.