Event: salat Jumat

  • Mengapa Banyak Masjid Roboh Akibat Gempa di Myanmar?

    Mengapa Banyak Masjid Roboh Akibat Gempa di Myanmar?

    GELORA.CO – Ratusan umat Islam dikhawatirkan syahid di Myanmar setelah gempa dangkal melanda saat jamaah berkumpul di masjid untuk salat Jumat di bulan suci. Lebih dari 50 masjid mengalami kerusakan, menurut otoritas bayangan Pemerintah Persatuan Nasional.

    Banyaknya masjid yang roboh bisa jadi bukan semata karena dahsyatnya gempa bumi. Alasan lainnya terungkap dalam laporan Departemen Luar Negeri AS soal kebebasan beragama di Myanmar yang dilansir pada 2017 lalu. 

    “Komunitas agama di seluruh Myanmar, termasuk umat Buddha, Kristen, Hindu, dan Muslim, semuanya melaporkan kesulitan dan penundaan yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun dalam mendapatkan izin untuk pembangunan gedung baru dan rehabilitasi bangunan keagamaan yang sudah ada,” demikian tertulis dalam laporan Departemen Luar Negeri AS tersebut.

    Merujuk laporan itu, mendapatkan izin renovasi bangunan ibadah lebih sulit bagi kelompok selain mayoritas Buddha. Kelompok agama mengatakan banyaknya izin yang diperlukan, kewenangan yang tidak jelas di antara lembaga-lembaga pemerintah, dan penundaan yang berkepanjangan dalam menanggapi permohonan izin membuat mereka membangun tempat ibadah tanpa izin yang diperlukan. Yang lain mengatakan perlunya menyuap pihak berwenang untuk mendapatkan izin.

    Di Mandalay, wilayah terdampak paling parah, umat Islam mengatakan pihak berwenang melarang keras pembersihan, renovasi, bahkan memasuki delapan masjid yang ditutup setelah konflik antaragama pada 2014. Sedangkan lima masjid dalam kendali ketat pemerintah.

    Kelompok-kelompok Muslim melaporkan permintaan pembangunan resmi mengalami penundaan yang signifikan, dan bahkan ketika disetujui, hal itu dapat dibatalkan. Mereka juga melaporkan bahwa masih sangat sulit mendapatkan izin untuk memperbaiki masjid-masjid yang ada, meskipun pihak berwenang mengizinkan pemeliharaan internal dalam beberapa kasus. 

    Masjid bersejarah di Meiktila di Divisi Mandalay, Mawlamyine di Negara Bagian Mon, dan Sittwe di Negara Bagian Rakhine, serta di Rangoon dan daerah lainnya terus mengalami kerusakan karena pihak berwenang tidak mengizinkan pemeliharaan rutin.

    Muslim adalah minoritas di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha dan telah dipinggirkan oleh pemerintahan berturut-turut. Sementara kelompok ultranasionalis dan biksu ekstremis dalam beberapa tahun terakhir telah menghasut kekerasan. 

    Bangunan-bangunan Buddha juga terkena dampak parah akibat gempa tersebut, dengan 670 biara dan 290 pagoda rusak, menurut pemerintah militer. Mereka tidak menyebutkan satupun masjid dalam laporan kerusakannya. 

    Kesaksian penyintas Muslim

    Ketika gempa bumi dahsyat pada hari Jumat melanda Myanmar tengah, Htet Min Oo sedang melakukan wudhu sebelum salat Ramadhan di sebuah masjid di sebelah rumahnya di Mandalay. Rumahnya ambruk bersama sebagian masjid, separuh tubuhnya terjebak dengan puing-puing tembok yang mengubur dua orang bibinya. Warga berlomba-lomba menarik bibi-bibi itu keluar, katanya, namun hanya satu yang selamat.

    Htet Min Oo (25 tahun), mengatakan dua paman dan neneknya juga terjebak di bawah tumpukan beton. Karena tidak adanya alat berat, ia berusaha mati-matian membersihkan puing-puing dengan tangannya namun tidak dapat menggesernya.

    “Saya tidak tahu apakah mereka masih hidup di bawah puing-puing. Setelah sekian lama, saya rasa tidak ada harapan lagi,” katanya, Jumat. “Terlalu banyak puing-puing dan tidak ada tim penyelamat yang datang untuk menyelamatkan kami,” tambahnya, suaranya bergetar sambil menangis. 

    Seorang warga berusia 39 tahun di wilayah Mandalay menggambarkan pemandangan mengerikan ketika ia mencoba menyelamatkan seorang pria yang terjebak di bawah puing-puing masjid yang runtuh di desa Sule Kone, namun harus melarikan diri karena gempa susulan yang kuat. 

    “Saya harus meninggalkannya… Saya pergi untuk kedua kalinya mencoba menyelamatkannya,” katanya, menolak disebutkan namanya. “Saya mengambil empat orang dengan tangan saya sendiri. Namun sayangnya, tiga orang sudah tewas dan satu orang tewas di pelukan saya.”

    Dia mengatakan 10 orang tewas di sana, dan mereka termasuk di antara 23 orang yang tewas di tiga masjid yang dihancurkan di desa tersebut. Pembatasan pemerintah telah menghalangi perbaikan masjid-masjid itu, katanya. 

    Reuters tidak dapat menjangkau masjid-masjid tersebut atau memverifikasi laporan mengenai keruntuhan tersebut. Seorang pria, Julian Kyle, meminta melalui media sosial agar alat berat mengangkat pilar beton setelah gempa menghancurkan masjid Mandalay lainnya.

    “Di bawah reruntuhan, anggota keluarga saya dan orang lain tertimpa dan kehilangan nyawa,” tulisnya. “Kami sangat ingin memulihkan jenazah mereka.” Seorang warga dari kota Taungnoo sekitar 370 km jauhnya mengatakan dia sedang shalat ketika salah satu sisi masjid Kandaw ambruk sehingga dua baris pria yang duduk di depannya ambruk. 

    “Saya melihat begitu banyak orang dibawa keluar dari masjid, beberapa di antaranya meninggal tepat di depan mata saya,” ujarnya. “Sungguh memilukan.”

  • Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Tewas dan 723 Orang Luka-luka

    Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Tewas dan 723 Orang Luka-luka

    PIKIRAN RAKYAT – Jumlah korban tewas akibat bencana gempa bumi di Myanmar bertambah menjadi 144 di antaranya 723 orang mengalami luka-luka. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Junta Min Aung Hlaing.

    “Peningkatan jumlah kematian dan jumlah korban luka diperkirakan masih akan terjadi.Bangunan-bangunan runtuh di banyak tempat, kami masih melakukan operasi penyelamatan di gedung-gedung ini,” kata Min Aung Hlaing.

    Ia juga mengatakan Myanmar akan berterima kasih atas bantuan dari negara mana pun menyusul dampak gempa ini.

    Diketahui, pada Jumat, 28 Maret 2025 telah terjadi gempa bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar bagian tengah dan getaran juga terasa hingga negara tetangga Thailand dan China.  

    Menurut survei Geologi Amerika Serikat (USGS), akan terjadi gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo setelah 12 menit gempa pertama.

    Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer dengan guncangan kuat di dekat Mandalay kota terbesar kedua di Myanmar.

    Menurut saksi mata yang melihat beberapa bangunan telah runtuh di Mandalay dan sebuah measjid di wilayah tengah negara iru, bago runtuh sebagian juga menewaskan belasan korban.

    Sebelumnya, diketahui gempa yang terjadi di Myanmar-Thailand akibatnya menelan puluhan jiwa dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

    Di bangkok satu orang tewas dan 43 lainnya trjebak di dalam gedung beringkat yang masih dalam tahap konstruksi di distrik Chatuchak.

    Sementara, di Myanmar sebuah biara di kta taungooo juga runtuh menewaskan lima anak pengungsi.

    Setidaknya ada 20 orang meninggal saat gempa mengguncang Masjid Shwe Pho Shing di wilayah Mandalay saat ibadah salat Jumat berlangsung.

    “Masjid itu runtuh saat kami sedang beribadah. Sekitar tiga masjid ambruk. Ada orang yang terjebak. Saat ini, setidaknya 20 orang telah meninggal, dan jumlah korban bisa bertambah. Masjid Shwe Pho Shig juga runtuh,” ujar petugas penyelamat.

    Selain itu, Jembatan ava yang bersejarah di Mandalay dilaporkan juga ikut runtuh akibat gempa, sementara Istana Mandalay juga mengalami kerusakan.

    Lalu, sejumlah negara Asia telah menyampaikan solidaritas kepada Myanmar dan Thailand serta menawarkan bantuan kemanusiaan setelah sedikitnya 151 orang tewa dan 117 lainnya terjebak atau masih belum ditemukan.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan ia sangat prihatin atas gempa kuat yang mengguncang Myanmar tengah dan Thailand utara yang menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur.

    Selain itu, ia juga menawarkan bantuan kemanusiaan dan menegaskan kesiapan Malaysia untuk mendukung upaya bantuan sesuai kebutuhan.

    Kemudian, Presiden Indonesia Prabowo Subianto juga turut menyampaikan belangsungkawa kepada myanmar dan Thailand dan menegaskan Jakarta siap membantu kedua negara dalam menghadapi situasi sulit.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Masjid di Myanmar Ambruk Akibat Gempa M 7,7, 3 Orang Tewas

    Masjid di Myanmar Ambruk Akibat Gempa M 7,7, 3 Orang Tewas

    Naypyitaw

    Sebuah masjid di Myanmar ambruk sebagian saat gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,7 mengguncang pada Jumat (28/3) siang. Sedikitnya tiga jemaah yang sedang menjalankan salat Jumat tewas di dalam masjid.

    Insiden ambruknya sebuah masjid itu, seperti dilaporkan Reuters dan dilansir CNN, Jumat (28/3/2025), terjadi di area kota Taungoo, wilayah Bago bagian tengah.

    Dua saksi mata yang ada di kota tersebut menuturkan kepada Reuters bahwa para jemaah sedang menjalankan ibadah salat Jumat ketika bangunan masjid ambruk saat gempa dahsyat mengguncang.

    “Kami sedang salat ketika gempa mulai terjadi… Tiga orang tewas di lokasi,” ucap salah satu saksi mata, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada Reuters.

    Laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut pusat gempa berada di area berjarak 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar. Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi.

    Gempa susulan dengan kekuatan mencapai Magnitudo 6,4 dilaporkan mengguncang area yang sama di Myanmar sekitar beberapa menit setelah gempa pertama dilaporkan mengguncang sekitar pukul 12.50 waktu setempat.

    Dampak gempa ini terhadap wilayah Myanmar belum diketahui secara jelas, dengan minimnya informasi yang disampaikan otoritas junta militer. Meskipun keterangan sejumlah warga Myanmar menyebut gedung-gedung ambruk dan jembatan runtuh akibat gempa tersebut.

    Otoritas junta militer Myanmar telah menetapkan “situasi darurat” di enam wilayah, termasuk Bago yang menjadi lokasi insiden ambruknya masjid tersebut.

    Lima wilayah lainnya yang berada di bawah status “situasi darurat” terdiri atas Sagaing, Mandalay, Magway, Shan dan Naypyitaw — ibu kota yang dibangun oleh militer dan menjadi rumah bagi pemimpin tertinggi junta Myanmar.

    Enam wilayah itu disebut sebagai wilayah yang terdampak paling parah akibat gempa dahsyat tersebut.

    Junta Myanmar juga menyerukan bantuan kemanusiaan internasional usai gempa terjadi. Seruan semacam ini tergolong langka dan jarang dilakukan saat bencana alam terjadi di negara terisolasi tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pasukan Israel Perketat Masjid Al-Aqsa, Akses Masyarakat Palestina yang Ingin I’tikaf Dibatasi – Halaman all

    Pasukan Israel Perketat Masjid Al-Aqsa, Akses Masyarakat Palestina yang Ingin I’tikaf Dibatasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Otoritas Israel kembali memberlakukan pembatasan pada akses warga Palestina ke Yerusalem yang ingin beribadah di Masjid Al-Aqsa.

    Pembatasan ini, dilakukan di tengah meningkatnya serangan pasukan IDF ke sejumlah wilayah Gaza.

    Dengan pengetatan ini, nantinya warga Palestina yang ingin melakukan ibadah atau i’tikaf selama bulan suci di Masjid Al-Aqsa akan dibatasi jumlahnya.

    Pasukan Israel di pos pemeriksaan Qalandiya di utara Yerusalem akan memeriksa kartu identitas pribadi dan izin beribadah.

    Warga Yamon di Tepi Barat yang diduduki, Ibrahim Awad, mengatakan kekecewaan atas kebijakan Israel yang memperketat akses masjid Al Aqsa

    “Saya tiba di pos pemeriksaan dan setelah mereka memeriksa identitas saya, saya ditolak masuk tanpa alasan,” kata Awad.

    Keluhan serupa juga diungkap seorang lelaki tua lainnya, Sadiq Mohammed, dari kota Beit Ur al-Tahta di distrik Ramallah

    “Di usia saya, mereka masih menolak akses saya ke Yerusalem dan shalat di Al-Aqsa, dengan dalih saya tidak punya izin salat,” jelas Sadiq

    Alasan Israel Batasi Al Aqsa

    Adapun kebijakan tersebut, sebenarnya sudah diberlakukan Israel sejak bertahun-tahun lamanya, namun di awal Ramadan pemerintah Netanyahu semakin memperketat akses beribadah di Masjid Al-Aqsa.

    Tak hanya membatasi masuknya jamaah Palestina dari wilayah pendudukan Tepi Barat ke masjid Al Aqsa.

    Lewat kebijakan tersebut, Israel hanya mengizinkan warga Palestina dari Yerusalem Timur dan penduduk Israel keturunan Palestina untuk mengakses situs tersebut.

    Pejabat keamanan juga hanya mengizinkan masuk anak-anak yang lebih muda dan orang dewasa yang lebih tua, yaitu anak-anak berusia di bawah 12 tahun.

    Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, berpendapat pembatasan perlu dilakukan untuk menjaga keamanan masjid demi menghindari kerusuhan atau eskalasi situasi yang lebih besar.

    Ia berdalih selama bulan Ramadhan ribuan jemaah dari kalangan umat Islam berbondong-bondong melakukan ibadah.

    Hal ini dikhawatirkan dapat memicu ketegangan lebih besar, terutama di Yerusalem yang memiliki nilai religius tinggi bagi umat Muslim, Yahudi, dan Kristen.

    Namun, menurut pandangan umat Palestina, pembatasan ini merupakan bagian dari kebijakan Israel yang lebih luas untuk menyenangkan kaum Yahudi di Yerusalem Timur, dan menghapus identitas Arab dan Islam di Masjid Al Aqsa.

    80 Ribu Warga Palestina Nekat Itikaf di Al-Aqsa

    Meski menghadapi penjagaan ketat, hal tersebut tak membuat warga Gaza menyerah.

    Mengutip laporan Anadolu, sekitar 80.000 warga Palestina tetap teguh menjalankan ibadah salat Jumat dan itikaf di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur, pada Jumat (21/3/2025).

    Tak peduli hujan deras atau hambatan dari otoritas Israel, mereka tetap berbondong-bondong untuk menjalankan ibadah i’tikaf, sebuah tradisi berdiam diri di masjid yang semakin bermakna di tengah situasi penuh tekanan.

    “Delapan puluh ribu jamaah melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa hari ini,” ujar Sheikh Azzam al-Khatib, Direktur Jenderal Wakaf Islam di Yerusalem.

    Bagi rakyat Palestina, Masjid Al-Aqsa bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol perlawanan terhadap pendudukan Israel.

    Setiap tahun, terutama di bulan Ramadan, masjid ini menjadi pusat konfrontasi antara warga Palestina dan otoritas Israel yang terus mencoba membatasi akses ke sana.

    Namun, semangat mereka tak pernah padam, kehadiran 80.000 jamaah di Al-Aqsa di tengah segala rintangan menjadi bukti bahwa perjuangan mereka masih terus berlanjut.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Tepergok Mencuri, Dua Maling Motor di Jakpus Babak Belur Dihajar Massa – Halaman all

    Tepergok Mencuri, Dua Maling Motor di Jakpus Babak Belur Dihajar Massa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Dua pelaku pencurian sepeda motor di jalan Nilam Sumur Batu Kemayoran, Jakarta Pusat, babak belur dihajar massa.

    Dua pelaku berinisial DA alias Betok (28) dan RR (19) ditangkap oleh Tim Opsnal Reskrim Polsek Kemayoran.

    DA diketahui sebagai residivis yang sudah empat kali melakukan pencurian motor di wilayah tersebut. 

    Polisi kini memburu penadah motor curian berinisial AWI yang diduga berada di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

    Sebagai informasi, aksi pencurian terjadi pada Jumat (21/3/2025) siang.

    Awalnya, Korban yakni JJA (17) memarkir sepeda motornya dalam keadaan terkunci sebelum menunaikan salat Jumat. 

    Namun, tak lama setelah ibadah selesai, ia mendengar teriakan warga yang berusaha menangkap maling.

    Saat keluar, JJA melihat motornya sudah hilang, sementara dua pria tengah dikejar massa. Warga yang geram berhasil menangkap dan menghajar pelaku hingga babak belur. 

    “Kami berhasil menangkap pelaku sebelum situasi semakin tak terkendali. Saat ini, kasus masih kami kembangkan untuk membongkar jaringan penadahnya,” ujar Kapolsek Kemayoran, Kompol Agung Ardiansyah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/3/2025).

    Agung menjelaskan, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti seperti satu set kunci letter T dan magnet. 

    “Kemudian ada satu unit handphone Vivo warna biru, satu unit sepeda motor Honda Beat Street berwarna silver hitam,” katanya. 

    Sementara, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan jalanan.

    “Kami akan terus meningkatkan patroli dan menindak tegas para pelaku kriminal. Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menggunakan kunci ganda saat memarkir kendaraan,” ujar Susatyo.

    Susatyo menegaskan, saat ini polisi  masih memburu penadah motor curian dan mendalami kemungkinan adanya jaringan pelaku lain. 

    “Kedua tersangka dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, dengan ancaman hukuman hingga 7 tahun penjara,” tandas dia. (m32) 

    Penulis: Alfian Firmansyah

  • Pembunuhan di Cirebon: Anak Kandung Diduga Bunuh Tukang Tambal Ban – Halaman all

    Pembunuhan di Cirebon: Anak Kandung Diduga Bunuh Tukang Tambal Ban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria berusia 50 tahun bernama Rosidin ditemukan tewas di bengkel tambal ban miliknya di Jalan Raya Pantura, Kalipasung, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

    Polisi menduga bahwa kematian korban disebabkan oleh penganiayaan yang dilakukan oleh anak kandungnya yang berusia 28 tahun.

    Menurut Kasat Reskrim Polresta Cirebon, AKP I Putu Prabawa, pihaknya menerima laporan tentang penemuan jenazah di Desa Kalipasung.

    “Hari ini, tanggal 21 Maret 2025, dari pihak Satreskrim Polresta Cirebon bersama dengan Polsek Gebang melaksanakan pengecekan terhadap informasi adanya dugaan penemuan jenazah yang terjadi di Desa Kalipasung, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon,” ujar Putu saat diwawancarai media, Jumat (21/3/2025) malam.

    Selepas mendatangi lokasi kejadian, polisi menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia dengan luka di kepala.

    “Ya, jadi hasil pemeriksaan ditemukan beberapa luka di kepala korban,” tutur Putu.

    Kepolisian juga menemukan sejumlah barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP).

    Termasuk palu dan alat pencungkil ban yang diduga digunakan dalam aksi kekerasan terhadap korban.

    “Jadi di TKP sendiri ada alat-alat yang diduga digunakan untuk melakukan tindak kekerasan terhadap korban,” jelasnya.

    Awal Mula Kejadian

    Kapolsek Gebang, AKP Wawan Hermawan, menjelaskan bahwa insiden ini berawal dari cekcok antara korban dan anaknya.

    Setelah melakukan penganiayaan, pelaku diduga berusaha merekayasa kejadian dengan membakar lokasi. 

    “Setelah korban dibunuh, diduga pelaku membuat rekayasa kebakaran di lokasi kejadian setelah salat Jumat.”

    “Namun, api belum sempat membesar dan keburu diketahui warga setempat,” kata Wawan Hermawan saat dikonfirmasi.

    Ketika warga tiba di lokasi kebakaran, mereka menemukan korban tergeletak tak bernyawa, sementara pelaku diduga berpura-pura pingsan.

    Polisi yang datang segera mengamankan pelaku dan membawanya ke Mapolsek Gebang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Pelaku langsung kami amankan di lokasi kejadian. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke RS Gunung Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Wawan.

    Sejumlah pihak, termasuk Unit Reskrim Polresta Cirebon, Inafis Polresta Cirebon, Polsek Gebang, serta tim medis dari PMI Gebang, turut menangani peristiwa ini.

    Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif pasti dari dugaan pembunuhan ini.

    Dari foto yang beredar, korban ditemukan bersimbah darah di dalam bengkel tambal ban miliknya, dengan darah terlihat berceceran di sekitar tubuhnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Selidiki Kasus Kematian Tukang Tambal Ban di Cirebon, Alat untuk Membunuh Sudah Ditemukan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Dua Maling Motor Ditangkap di Kemayoran, Sempat Jadi Sasaran Amuk Massa – Halaman all

    Dua Maling Motor Ditangkap di Kemayoran, Sempat Jadi Sasaran Amuk Massa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menangkap dua pelaku maling motor di Jalan Nilam Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).

    Kedua pelaku beraksi saat korban tengah melakukan salat Jumat. 

    Kapolsek Kemayoran, Kompol Agung Ardiansyah menyebut kedua pelaku berinisial DA alias Betok (28) dan RR (19). 

    Aksi pencurian keduanya diketahui warga hingga terjadi pengejaran.

    Pelaku tertangkap dan menjadi bulan-bulanan warga.

    Peristiwa pencurian berawal saat korban JJA (17) memarkirkan motornya untuk menunaikan salat Jumat.

    “Korban JJA memarkir sepeda motornya dalam keadaan terkunci sebelum menunaikan salat Jumat,” kata Kompol Agung kepada wartawan, Sabtu (22/3/2025).

    Setelah beres salat Jumat, korban mendengar riuh teriakan maling.

    “JJA mendapati motornya sudah hilang, sementara dua pria tengah dikejar massa,” ujarnya.

    Kapolsek menambahkan Tim Opsnal Reskrim Polsek Kemayoran yang sedang berpatroli mendatangi lokasi. 

    Tim langsung bergerak cepat mengamankan kedua pelaku dari amukan massa. 

    “Kedua pelaku nyaris berakhir tragis beruntung polisi segera datang dan mengamankan keduanya sebelum amukan warga semakin brutal,” ucapnya.

    Pelaku berinisial DA alias Betok merupakan residivis yang sudah empat kali melakukan pencurian motor di wilayah tersebut. 

    Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya satu set kunci letter T dan magnet, satu unit handphone Vivo berwarna biru hingga satu unit sepeda motor Honda Beat Street berwarna silver hitam. 

    Pihak kepolisian saat ini masih memburu penadah motor curian dan jaringan pelaku lain. 

    Penadah tersebut berinisial AWI yang diduga berada di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Kasus masih kami kembangkan untuk membongkar jaringan penadahnya,” tegasnya. 

    Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat Pasal 363 KUHP Tentang Pencurian dengan Pemberatan, dengan ancaman hukuman hingga tujuh tahun penjara.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo menegaskan tidak ada ruang bagi pelaku kejahatan jalanan. 

    Bagi pelaku tindak kejahatan akan ditindak tegas.

    “Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menggunakan kunci ganda saat memarkir kendaraan,” ujar Susatyo.

  • Pembunuhan di Cirebon: Anak Kandung Diduga Bunuh Tukang Tambal Ban – Halaman all

    Tukang Tambal Ban di Cirebon Ditemukan Tewas dengan Luka di Kepala, Diduga Dibunuh Anak Sendiri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pria bernama Rosidin (50) ditemukan tewas di tambal ban miliknya di Jalan Raya Pantura Kalipasung, Desa Kalipasung, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (21/3/2025) siang. 

    Polisi menduga bahwa warga Panggangsari, Kecamatan Losari tersebut meninggal akibat penganiayaan yang dilakukan oleh anak kandungnya sendiri yang berusia 28 tahun.

    Kasat Reskrim Polresta Cirebon, AKP I Putu Prabawa menyebut, pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

    “Hari ini, tanggal 21 Maret 2025, dari pihak Satreskrim Polresta Cirebon bersama dengan Polsek Gebang melaksanakan pengecekan terhadap informasi adanya dugaan penemuan jenazah yang terjadi di Desa Kalipasung, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon,” ujar Putu saat diwawancarai media, dilansir Tribun Jabar, Jumat (21/3/2025) malam.

    Selepas mendatangi lokasi kejadian, polisi menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia dengan luka di kepala.

    “Ya, jadi hasil pemeriksaan ditemukan beberapa luka di kepala korban,” tutur Putu.

    Kepolisian juga menemukan sejumlah barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP).

    Termasuk palu dan alat pencungkil ban yang diduga digunakan dalam aksi kekerasan terhadap korban.

    “Jadi di TKP sendiri ada alat-alat yang diduga digunakan untuk melakukan tindak kekerasan terhadap korban,” jelasnya.

    Awal Mula Kejadian

    Berdasarkan keterangan Kapolsek Gebang, AKP Wawan Hermawan, insiden ini berawal dari cekcok antara korban dan anaknya. 

    Setelah itu, pelaku diduga berusaha merekayasa kejadian dengan membakar lokasi.

    “Setelah korban dibunuh, diduga pelaku membuat rekayasa kebakaran di lokasi kejadian setelah salat Jumat.”

    “Namun, api belum sempat membesar dan keburu diketahui warga setempat,” kata Wawan Hermawan saat dikonfirmasi.

    Ketika warga sampai di lokasi kebakaran, korban sudah tergeletak tak bernyawa, sedangkan pelaku diduga berpura-pura pingsan di lokasi kejadian.

    Polisi yang datang lantas mengamankan pelaku dan membawanya ke Mapolsek Gebang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Pelaku langsung kami amankan di lokasi kejadian. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke RS Gunung Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Wawan.

    Sejumlah pihak turut ke lokasi kejadian untuk menangani peristiwa ini, termasuk Unit Reskrim Polresta Cirebon, Inafis Polresta Cirebon, Polsek Gebang, serta tim medis dari PMI Gebang.

    Sementara itu, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif pasti dari dugaan pembunuhan ini.

    Dari foto yang beredar, korban ditemukan bersimbah darah di dalam bengkel tambal ban miliknya. 

    Darah terlihat berceceran di sekitar tubuh korban yang tergeletak di lokasi kejadian.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Selidiki Kasus Kematian Tukang Tambal Ban di Cirebon, Alat untuk Membunuh Sudah Ditemukan.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Eki Yulianto)

  • Prajurit Bisa Bantu Tangani Narkoba dan Kejahatan Siber

    Prajurit Bisa Bantu Tangani Narkoba dan Kejahatan Siber

    PIKIRAN RAKYAT – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin, mengungkapkan revisi Undang-Undang (UU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) mencakup perluasan operasi militer selain perang (OMSP), dari 14 menjadi 17 tugas pokok.

    “Pembahas yang lebih fokus itu tadi menarik itu adalah operasi militer selain perang. Jadi dari 14 berubah menjadi 17. Tadi panjang lebar dan sebagainya, dan kemudian disepakati 17 itu dengan narasi-narasi yang diubah,” kata TB Hasanuddin di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu (15/3/2025).

    Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (tengah) didampingi KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (kanan), dan Irjen TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa (kiri) menyampaikan paparan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/3/2025). Rapat tersebut untuk mendapatkan masukan terkait perubahan UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI khususnya berkenaan dengan prinsip supremasi sipil yang menjadi landasan utama negara demokrasi. ANTARA FOTO

    Penambahan tugas dalam OMSP meliputi peran TNI dalam pertahanan siber, khususnya bagi pemerintah, serta bantuan dalam penanganan narkoba. Namun, TNI tidak akan terlibat dalam penegakan hukum terkait narkoba.

    “Saya kira nanti akan diatur dengan Perpres, di mana perbantuannya yang dilakukan oleh TNI, perbantuan kepada pemerintah, dan kemudian di mana ranah hukumnya dan lain sebagainya. Tapi yang jelas TNI tidak ikut dalam penegakan hukumnya,” ucapnya.

    Dalam bidang siber, TNI akan memperkuat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dengan kemampuan prajurit yang dimiliki.

    “Siber itu sekarang sudah ada di BSSN. Untuk memperkuat BSSN dan kemudian memiliki kemampuan dari siber TNI yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara. Itu intinya,” ujar TB Hasanuddin.

    Revisi UU TNI Dibahas Tertutup di Hotel Fairmont

    Komisi I DPR menggelar rapat Panja dengan pemerintah membahas revisi UU TNI di Hotel Fairmont, Jakarta, sejak Jumat (14/3/2025). Rapat ini berlangsung tertutup dan dilanjutkan keesokan harinya.

    “Kita mulai kemarin pada pukul 13.30 WIB setelah Salat Jumat. Kita mulai tadi malam sampai sekitar jam 22.00 WIB. Hari ini akan mulai lagi jam 10.00 WIB, sampai kapan nanti, jam berapa saya belum tahu,” kata TB Hasanuddin.

    Saat ditanya alasan rapat digelar di luar Kompleks Parlemen, ia enggan menjawab dan meminta agar pertanyaan itu ditujukan ke Sekjen DPR Indra Iskandar.

    “Itu tanya kepada sekjen kenapa di sini, kenapa tidak di MPR atau misalnya di tempat lain. Itu it’s not my business,” ujarnya.

    Dalam rapat, juga dibahas batas usia pensiun TNI. Saat ini, Perwira pensiun di usia 58 tahun, sementara Bintara dan Tamtama di usia 53 tahun.

    “Sekarang ini umurnya Tamtama berapa, Bintara berapa, kemudian Perwira pertama dan menengah itu berapa. Dan kemudian Perwira tinggi itu berapa. Itu pun ada Perwira tinggi bintang 1, bintang 2, bintang 3, dan bintang 4,” ucapnya.

    Ia menyebut, batas usia pensiun Perwira bintang 4 adalah 63 tahun, namun presiden bisa memperpanjang masa dinas dua kali, masing-masing satu tahun.

    “Seorang perwira tinggi bintang 4 itu paling tinggi 63 (tahun). Tapi presiden dapat memperpanjang selama 2 periode. Satu periode, satu tahun, begitu tapi tidak lebih dari itu, selesai. Yang normal yang 63,” ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Revisi UU TNI Dibahas Tertutup di Hotel Mewah, Usia Pensiun Perwira Tinggi Diperpanjang?

    Revisi UU TNI Dibahas Tertutup di Hotel Mewah, Usia Pensiun Perwira Tinggi Diperpanjang?

    PIKIRAN RAKYAT – Komisi I DPR menggelar rapat Panja bersama pemerintah untuk membahas revisi Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau RUU TNI. Rapat ini berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Sabtu, 15 Maret 2025. Rapat tersebut digelar tertutup dan sudah dimulai sejak Jumat, 14 Maret 2025.

    “Kita mulai kemarin pada pukul 13.30 WIB setelah Salat Jumat. Kita mulai tadi malam sampai sekitar jam 22.00 WIB. Hari ini akan mulai lagi jam 10.00 WIB, sampai kapan nanti, jam berapa saya belum tahu,” kata Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, TB Hasanuddin, kepada wartawan di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu, 15 Maret 2025.

    Saat ditanya alasan rapat digelar di luar Kompleks Parlemen Senayan, TB Hasanuddin enggan memberikan jawaban spesifik. Ia menyarankan pertanyaan tersebut diajukan kepada Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar.

    “Itu tanya kepada sekjen kenapa di sini, kenapa tidak di MPR atau misalnya di tempat lain. Itu it’s not my business,” ujarnya.

    Terkait agenda rapat, TB Hasanuddin menyebut salah satu pembahasan adalah batas usia pensiun TNI aktif. Saat ini, perwira bertugas hingga usia maksimal 58 tahun, sedangkan Bintara dan Tamtama hingga 53 tahun.

    “Sekarang ini umurnya Tamtama berapa, Bintara berapa, kemudian Perwira pertama dan menengah itu berapa. Dan kemudian Perwira tinggi itu berapa. Itu pun ada Perwira tinggi bintang 1, bintang 2, bintang 3, dan bintang 4,” ucap TB Hasanuddin.

    Dalam revisi UU TNI, ia menyebut batas usia pensiun perwira bintang 4 adalah 63 tahun. Namun, presiden dapat memperpanjang masa dinas selama dua periode.

    “Seorang perwira tinggi bintang 4 itu paling tinggi 63 (tahun). Tapi presiden dapat memperpanjang selama 2 periode. Satu periode, satu tahun, begitu tapi tidak lebih dari itu, selesai. Yang normal yang 63,” ujarnya.

    Sudah Rampung 40 Persen

    Lebih lanjut, TB Hasanuddin menyatakan pembahasan daftar inventaris masalah (DIM) sudah mencapai sekitar 40 persen dari total 92 DIM. Sejauh ini, banyak pembahasan yang berfokus pada masa pensiun.

    “Dan kemudian dibicarakan, kemudian juga dihitung variable-variable gimana kalau bintara, tamtama pensiun umur sekian dan sebagainya,” kata TB Hasanuddin.

    Ia membantah bahwa pembahasan RUU TNI dilakukan terburu-buru. Menurutnya, jika suatu tugas bisa diselesaikan lebih cepat, tidak perlu ditunda, asalkan tetap mengikuti prosedur.

    “Kalau ada tugas kita selesaikan segera. Tidak usah dilambat-lambatkan. Tidak usah juga dicepat-cepatkan. Yang paling penting dalam membuat undang-undang itu aturannya adalah prosedur cara membuatnya, prosedurnya tidak boleh dilewatkan,” tutur TB Hasanuddin.

    “Karena secara pribadi misalnya saya ada tugas lagi nanti misalnya di RUU penggunaan ruang udara. Kemudian juga RUU penyiaran belum selesai, itu masih satu. Kemudian juga RUU misalnya yang lain-lain. Kalau buat saya pribadi, as soon as possible itu lebih bagus,” tambahnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News