Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memastikan suku bunga negaranya yang sempat bertahan di level 50% akan kembali turun pada 2025. Sebelumnya suku bunga Turki telah mulai diturunkan pada Desember sebesar 25 bps menajdi 47,5%.
Melansir dari Bloomberg, Erdogan menyatakan keyakinannya yang tidak biasa bahwa penurunan suku bunga akan memperlambat kenaikan harga.
“Kami pasti akan mulai menurunkan suku bunga. Tahun 2025 akan menjadi tahun penanda untuk hal ini. Suku bunga akan turun sehingga inflasi juga akan turun. Ini adalah suatu keharusan bagi kita,” ujarnya dalam sebuah pidato pada hari Sabtu di provinsi Bursa, dikutip pada Minggu (29/12/2024).
Erdogan mengatakan selain kebijakan moneter, alat lain juga akan digunakan untuk menurunkan inflasi. Per November, inflasi Turki berada di level 47,09% atau telah menurun dari puncaknya pada Mei yang sebesar 75,45%.
Pidato Erdogan tersebut tepat setelah Bank Sentral memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2023 pada pertemuan Desember. Bank menurunkan suku bunga repo satu minggu menjadi 47,5% dari 50%.
Pemangkasan tersebut melebihi ekspektasi pasar sambil menekankan bahwa mereka akan membuat keputusan suku bunga di masa depan dengan hati-hati berdasarkan prospek inflasi dan tidak akan terus menurunkan suku bunga pada kecepatan yang sama.
Setelah kenaikan harga terus membebani perekonomian pada 2023, sebagian besar karena kebijakan moneter ultra-longgar yang diperjuangkan oleh Erdogan, presiden menunjuk tim ekonomi yang meluncurkan kebijakan moneter ortodoks setelah pemilihan umum pada tahun itu.
Sejak saat itu, bank sentral menaikkan suku bunga dari satu digit menjadi 50% dalam waktu kurang dari satu tahun.
Bank juga mengurangi jumlah pertemuan yang akan diadakan tahun depan menjadi delapan pertemuan dari 12 pertemuan.
Para analis sekarang memperkirakan bank sentral Turki akan memberikan penurunan suku bunga yang cukup besar pada setiap pertemuan kebijakan pada tahun depan, meskipun para pejabat memperingatkan agar siklus pelonggaran tidak terputus.
Dalam pidatonya di Provinsi Bursa, Erdogan mengatakan bahwa para “oportunis” harus menanggung sebagian kesalahan atas inflasi yang terus berlanjut.
“Ada beberapa orang yang mengeksploitasi ekonomi pasar bebas. Kita akan mengatasi mereka juga. Metode yang paling efektif adalah bangsa kita memboikot mereka yang menaikkan harga-harga secara berlebihan,” katanya.