Gresik (beritajatim.com) – Enam desa di Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, dilaporkan terendam banjir akibat luapan Kali Lamong setelah hujan deras mengguyur sejak Minggu (8/6/2026). Ketinggian air di sejumlah titik mencapai 120 centimeter dan merendam ratusan rumah serta fasilitas umum.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Hendriatmoko Herlambang menyatakan, banjir terjadi karena curah hujan tinggi dan limpasan air dari wilayah hulu Kali Lamong. Akibatnya, air meluap ke pemukiman warga yang berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Lamong.
“Penyebab banjir ini akibat curah hujan yang cukup tinggi, dan air kiriman dari wilayah hulu Kali Lamong yang meningkat kemudian meluap ke pemukiman warga,” kata Micko, sapaan akrabnya, Senin (9/6/2026).
Enam desa yang terdampak banjir antara lain Desa Ngampel, Dapet, Sekarputih, Wotansari, Karang Semanding, dan Banjaragung.
Di Desa Ngampel, jalan lingkungan dan rumah warga tergenang air dengan ketinggian antara 10 hingga 50 centimeter. Di Desa Dapet, kondisi lebih parah. Jalan Poros Desa (JPD) tergenang hingga 120 centimeter, 529 rumah terdampak, dan satu sekolah TK ikut terendam.
Desa Sekarputih mencatatkan dampak signifikan dengan 261 rumah warga tergenang banjir setinggi 10 hingga 50 centimeter. Selain itu, 36 hektar sawah turut terendam air.
Desa Wotansari juga tidak luput dari luapan air. Sebanyak 232 rumah warga terendam hingga 50 centimeter, dan fasilitas umum seperti SDN 143 Gresik serta makam desa ikut terdampak.
Di Desa Karang Semanding, banjir menggenangi JPD, sedangkan di Desa Banjaragung air menggenangi jalan lingkungan dengan ketinggian sekitar 70 centimeter.
Menanggapi kondisi ini, BPBD Gresik telah melakukan pemantauan curah hujan di wilayah DAS Kali Lamong. Selain itu, koordinasi dengan pemerintah desa terdampak terus dilakukan untuk meminimalkan dampak lanjutan.
“Kami juga berkordinasi dengan pemerintah desa yang terdampak banjir. Serta menghimbau kepada warga yang berada di DAS Kali Lamong tetap waspada bila ada peningkatan debit air,” imbuh Micko. [dny/beq]
