Gresik (beritajatim.com) – Enam ambulans mengangkut jenazah korban kecelakaan tragis yang terjadi di Jalan Raya Pantura, tepatnya di wilayah Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, pada Kamis (10/4/2025). Ambulans tersebut berasal dari sejumlah puskesmas di Kabupaten Tuban, dengan dua unit di antaranya dari Gresik. Dalam satu ambulans bahkan terdapat dua jenazah sekaligus, yakni korban dewasa dan balita.
Rombongan ambulans ini mendapatkan pengawalan ketat dari mobil Patroli Jalan Raya (PJR) Satlantas Polres Gresik dan kendaraan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Tuban agar jenazah bisa segera dimakamkan di kampung halaman.
Salah satu keluarga korban, Darwan (60), warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merak Urak, Tuban, menyampaikan bahwa insiden kecelakaan tersebut sangat mengejutkan. Sebab, rombongan korban saat itu hendak mengantar salah satu anggota keluarga yang akan berangkat umroh.
“Ceritanya mau mengantar berangkat umroh. Semua korban berangkat setelah subuh. Namun, di tengah perjalanan mengalami kecelakaan di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik,” ujarnya.
Darwan menambahkan, seluruh jenazah korban kecelakaan kemudian dimakamkan di satu lokasi yang sama sesuai permintaan keluarga besar mereka.
“Semua jenazah saudara kami dimakamkan satu TPU sesuai permintaan keluarga besar kami,” paparnya.
Kasatlantas Polres Gresik, AKP Rizki Juliandra, membenarkan pengawalan mobil ambulans yang mengangkut jenazah para korban. Ia menegaskan bahwa pengawalan dilakukan untuk memastikan proses pemakaman berjalan lancar tanpa hambatan.
“Mobil ambulance yang mengangkut jenazah korban kecelakaan lalu lintas. Kami kawal sampai tempat tujuan,” tuturnya. [dny/beq]
