Jakarta, CNN Indonesia —
Pengusaha teknologi Elon Musk menyatakan dukungannya terhadap Israel yang kini di tengah gencatan senjata dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
Ia menyatakan hal tersebut ketika berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang disiarkan lewat Space, salah satu fitur X (dulu Twitter).
Elon Musk setuju dengan Netanyahu yang mengatakan Israel harus menghancurkan Hamas.
“Mereka yang berniat membunuh harus dinetralisir. Setelah itu, propaganda harus dihentikan,” kata Elon Musk, seperti diberitakan CNN, Senin (27/11).
“Mereka hanya melatih orang untuk menjadi pembunuh,” tambahnya.
Selain itu, Musk juga mengatakan Gaza harus dibuat “makmur”. Dengan demikian, dia merasa Gaza akan memiliki masa depan yang lebih indah.
“Saya ingin membantu,” katanya menawarkan bantuan kepada Netanyahu.
Elon Musk melakukan kunjungan ke Israel untuk bertemu dengan PM Benjamin Netanyahu pada Senin (27/11).
Ketika bertemu dengan Netanyahu, Musk diajak jalan-jalan ke Kfar Azza, salah satu wilayah yang kena serangan di awal agresi Israel dengan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Tidak hanya Netanyahu, Musk juga bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Dalam pertemuan itu, Herzog menyampaikan bahwa media sosial X milik Musk dituding antisemit oleh para aktivis hingga tokoh Israel.
Sehingga, Herzog mendorong Musk untuk bertindak terhadap ujaran kebencian terhadap Yahudi.
“Sayangnya, kita dibanjiri dengan antisemitisme, yaitu kebencian terhadap orang Yahudi,” kata Herzog kepada Musk dalam pertemuan itu.
“Saya rasa kita perlu melawan ini bersama-sama. Karena, platform yang Anda pimpin sayangnya memiliki banyak kebencian terhadap Yahudi, antisemitisme,” imbuhnya.
Elon Musk pun sepakat dengan pernyataan Isaac Herzog. Dia mengatakan punya peran yang besar untuk melawan antisemitisme.
“Kita perlu melakukan hal-hal yang diperluka untuk menghentikan kebencian,” ucap Musk.
“Pada dasarnya, orang-orang ini telah dicekoki proppaganda sejak masih anak-anak, dan sungguh luar biasa apa yang mampu dilakukan manusia jika diberi kebohongan. Sejak kecil mereka akan berpikir bahwa pembunuhan terhadap orang yang tidak bersalah adalah hal yang baik,” lanjutnya.
“Segitu besarnya pengaruh propaganda terhadap pikiran masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, X mulai mendapat tudingan antisemit hingga membuat Elon Musk buru-buru bertindak dengan merencanakan pertemuan dengan Presiden Isaac Herzog.
Pertemuan ini berlangsung di tengah perpanjangan gencata senjata militer Israel dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina. Gencatan senjata tahap kedua ini bakal berlangsung hingga Kamis (30/11).
Hamas sejauh ini telah membebaskan 69 dari total sekitar 200 sandera. Sementara itu, Israel telah membebaskan sekitar 150 warga Palestina yang menjadi tahanan, mayoritas perempuan dan anak-anak.
(pra/pra)