Siapa George Soros?
Sementara terkait Soros yang namanya juga disebut oleh Hendropriyono, beritanya muncul terkait dengan seruan dari Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan agar miliarder George Soros dan putranya, Alexander Soros, dikenai tuntutan pidana dan menyeretnya ke pengadilan.
Melansir Aljazeera, Jumat (29/8/2025), Trump menuduh keduanya terlibat dalam mendukung kerusuhan yang disertai kekerasan di sejumlah wilayah AS. Tuduhan ini dinilai tidak memiliki dasar hukum dan sebelumnya juga pernah ia lontarkan.
Bahkan, Trump merekomendasikan agar Soros dan putranya dijerat dengan Undang-Undang Racketeer Influenced and Corrupt Organizations (RICO), aturan federal yang biasa digunakan untuk menindak jaringan kejahatan terorganisir.
“George Soros, dan putranya yang berhaluan Kiri Radikal, harus didakwa dengan RICO karena dukungan mereka terhadap protes kekerasan, dan banyak hal lain, di seluruh Amerika Serikat,” tulis Trump di Truth Social.
Donald Trump menuding Soros bersama kelompoknya telah menimbulkan kerusakan besar bagi Amerika Serikat.
Tudingan Donald Trump tersebut semakin menegaskan posisi Soros sebagai sosok yang kerap dijadikan sasaran teori konspirasi, terutama oleh kalangan sayap kanan.
Sejumlah pemimpin dunia seperti Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban dan Perdana Menteri India Narendra Modi juga pernah menuding keluarga Soros sebagai aktor di balik kerusuhan politik di negara mereka.
Trump sendiri beberapa kali mengaitkan protes publik yang ditujukan padanya dengan Soros. Pada 2018, misalnya, ketika ia mencalonkan Brett Kavanaugh ke Mahkamah Agung, Trump menuduh aksi protes terhadap calon hakim agung itu dibiayai Soros. (*)
