Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ekosistem hilirisasi mineral di Indonesia sudah lengkap. Termasuk pemanfaatan tembaga hingga nikel yang diolah menjadi baterai kendaraan listrik.
Airlangga Hartarto menuturkan, Indonesia sudah menjadi pemain utama dalam sektor mineral kritis sejak 1967. Misalnya, tembaga yang dibutuhkan oleh banyak industri, termasuk kendaraan listrik.
“Tidak ada produksi elektronik, produksi semikonduktor, ekosistem EV termasuk baterai tanpa copper. Dan itu juga tidak ada electric vehicle dan tidak ada space technology tanpa copper. Sehingga kita salah satu yang sudah menjadi unggul di copper,” kata Airlangga dalam Indonesia Connect by Liputan6, ditulis Sabtu (23/8/2025).
Tak berhenti di situ, Indonesia juga fokus dalam hilirisasi nikel sehingga menghasilkan nilai tambah tinggi. Beberapa industri yang menyerap adalah stainless steel hingga baterai kendaraan listrik.
Airlangga memberikan bukti kalau hilirisasi nikel berhasil memberikan nilai tambah. Nilai ekspor nikel pada 2017-2018 lalu dihitung sebesar USD 4 miliar. Setelah hilirisasi nilainya naik berkali lipat jadi USD 30 miliar.
“Jadi itu jelas-jelas merupakan nilai tambah dari segi nikel sendiri 2017-2018 eksportnya USD 4 miliar, sekarang sudah mendekati USD 30 milia,” ungkap dia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5325341/original/004804000_1755960805-1000071677__2_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)