Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh 4,98 Persen Tahun 2023, Industri Pengolahan Mendominasi?

5 February 2024, 22:05

SUARAMERDEKA.COM– Perekonomian Jawa Tengah (Jateng) berhasil tumbuh 4,98 persen sepanjang tahun 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng mencatat capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 4,98 persen ini sedikit melambat bila dibandingkan perekonomian tahun 2022 yang tumbuh 5,3 persen. Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan menyebut bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022, ekonomi di triwulan IV-2023 tumbuh sebesar 4,73 persen year on year (yoy).  Baca Juga: Dukung Paslon 02, Mahasiswa Papua Sebut Prabowo Buka Peluang Kepemimpinan Anak Muda Menurut Dadang, dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi Jateng didorong hampir semua lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tumbuh sebesar 16,25 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 12,41 persen.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,24 persen. “Kalau dari sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi dicatat komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 7,34 persen,” ujar Dadang. Baca Juga: Tekad Prabowo Akan Buat Sekolah Unggulan di Langowan, Minahasa: Jadi Presiden atau Tidak Ditambahkan, secara struktur terlihat lapangan usaha industri pengolahan mendominasi ekonomi Jateng pada tahun kemarin dengan kontribusi hingga 34,03 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, didominasi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) dengan kontribusi sebesar 60,90 persen. Baca Juga: Jelang Coblosan Pemilu, Ormas di Jateng Terima Dana Hibah Total Rp 80,5 Miliar Dadang menjelaskan, struktur PDRB Jawa Tengah menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku secara kumulatif, sampai dengan Triwulan IV-2023 tidak menunjukkan perubahan berarti. “Perekonomian Jawa Tengah masih didominasi lapangan usaha industri pengolahan sebesar 34,03 persen, diikuti perdagangan besar-eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 13,61 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 13,23 persen serta konstruksi sebesar 11,22 persen,” kata Dadang. Baca Juga: Perlu Perbaikan Tata Kelola PTN dan PTS di Indonesia untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Jateng mencapai 72,09 persen. Sementara itu dari 17 lapangan usaha, masih terdapat dua lapangan usaha lain yang
mengalami kontraksi. Tercatat kontraksi terdalam terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh negatif sebesar -4,63 persen. “Dikuti oleh lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang mengalami kontraksi sebesar -0,49 persen,” jelasnya. Baca Juga: Prabowo Kenang Ibunda di Kampung Halaman Langowan, Nyanyikan Lagu ‘Sio Mama’ Dadang menyebutkan, struktur PDRB Jateng menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada 2023 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Jateng masih didominasi komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDRB Jateng sebesar 60,90 persen dan diikuti komponen ekspor barang dan jasa termasuk Ekspor Antar Daerah sebesar 37,28 persen.***

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi