Usai menyusuri jalur lintas kabupaten hampir tiga jam, Tim EIGER Junior sampai di titik terakhir yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Di titik ini, aspal sudah terputus hanya tersisa jalur tanah berbatu dan lumpur, menuju ke bukit sebelah, lokasi MI Cangkuang berada.
Asep, Kepala Sekolah MI Cangkuang datang menjemput mengatakan, perjalanan hanya bisa dilanjutkan menggunakan sepeda motor yang telah disesuaikan ban dan tenaga mesinnya untuk melewati jalur tanjakan gunung, batu dan lumpur.
Usai menembus hutan juga jalan terjal berbatu dan lumpur hampir 45 menit, tim EIGER Junior tiba di MI Cangkuang. Perjalanan panjang dari Kota Bandung disambut bahagia dan meriah dan anak-anak kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 yang baru saja mengakhiri kelasnya. Meskipun ruang kelas mereka jauh dari kata layak, atap bolong dan lantai retak di sana-sini, tapi bahagia mereka nampak jelas.
Selain tas sekolah, tim EIGER Junior juga membawa surat khusus yang ditulis oleh anak-anak dari kota lain yang membeli tas EIGER periode 1 s/d 31 Juli 2025. Surat ini berisi pesan, sekaligus doa yang tersambung melalui EIGER Junior, untuk dikirimkan ke anak-anak yang ada di Pelosok Indonesia.
Agnes Lukito, Head Division EIGER Women & Junior ikut langsung mendistribusikan tas sekolah ini ke pelosok Kabupaten Bandung Barat. Ia bercerita, satu tas di pundak anak-anak kita, terkirim satu harapan untuk masa depan anak-anak di pelosok.
“Hari ini, kami telah membagikan tas EIGER Junior di Desa Bojong Salam, Jawa Barat—sebagai bagian dari program berbagi untuk anak-anak di berbagai penjuru Indonesia. Program ini mengajak anak-anak Indonesia untuk belajar berbagi dan peduli, dengan mendonasikan tas EIGER Junior kepada teman-teman di daerah pedalaman,” ungkap Agnes.
