Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, langkah efisiensi anggaran diambil oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan negara.
Dalam keynote speech-nya di Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta pada Selasa (11/2/2025) yang dihadiri oleh 23.000 peserta, termasuk 700 investor dan pelaku usaha, Sri Mulyani menjelaskan efisiensi anggaran ini bertujuan untuk memastikan dana pemerintah digunakan secara optimal bagi program-program yang memberikan dampak langsung kepada rakyat. Acara ini dihadiri oleh investor dari berbagai negara, seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.
Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah mengimplementasikan efisiensi anggaran sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBN dan APBD 2025.
“Pada saat ini, kami juga mengimplementasikan efisiensi dan efektifitas anggaran melalui kementerian dan lembaga. Kami melihat dengan lebih detail kenapa, bagaimana, dan berapa banyak kas anggaran dan permintaan belanja kementerian dan lembaga untuk program mereka,” ujar Sri Mulyani.
Menkeu juga menegaskan efisiensi anggaran ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar anggaran negara lebih fokus pada program prioritas yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), swasembada pangan dan energi, serta perbaikan sektor kesehatan.
“Presiden Prabowo telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk memastikan anggaran ini lebih efisien, lebih baik, bersih, dan fokus terutama dalam melayani kebutuhan rakyat,” tambah Sri Mulyani.
Sebagai bagian dari kebijakan ini, Inpres Nomor 1 Tahun 2025 menginstruksikan pemangkasan anggaran pemerintah sebesar Rp 306,69 triliun untuk tahun anggaran 2025. Dari jumlah tersebut, anggaran untuk kementerian dan lembaga akan dipangkas sebesar Rp 256,1 triliun, sementara transfer ke daerah (TKD) dipangkas sebesar Rp 50,59 triliun.
Meski efisiensi anggaran diterapkan, Sri Mulyani menegaskan Indonesia tetap berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah, lanjutnya, telah menyiapkan berbagai strategi inovatif, termasuk kerja sama dengan sektor swasta dan pengembangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
