Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Nvidia melonjak ke rekor tertinggi pada Kamis (7/11). Ini menjadikan Nvidia sebagai perusahaan pertama dalam sejarah yang melampaui nilai pasar saham sebesar US$3,6 triliun (Rp 56 ribu triliun).
Saham Nvidia naik 2,2% didorong optimisme investor yang besar tentang pemotongan pajak dan peraturan yang lebih rendah setelah kemenangan Donald Trump pada Pemilihan Presiden AS.
Hari itu, nilai saham Nvidia berakhir pada US$3,65 triliun, mengalahkan Apple yang membuka rekor kapitalisasi pasar penutupan sebesar US$3,57 triliun pada 21 Oktober lalu.
Saham Apple naik 2,1% pada hari yang sama, dengan nilai pasar sebesar US$3,44 triliun. Adapun indeks teknologi S&P 500 telah melonjak lebih dari 4% dalam dua sesi sejak Trump memenangkan pemilihan pada Selasa (5/11/2024).
Perusahaan chip AI itu juga unggul di pasar saham AS dari pesaingnya Microsoft, Alphabet, dan perusahaan-perusahaan besar lainnya yang sedang membangun kapasitas komputasi AI mereka.
Saham perancang chip Silicon Valley itu telah naik 12% pada November, dengan nilainya meningkat tiga kali lipat sepanjang 2024.
Menurut LSEG, rata-rata analis melihat Nvidia meningkatkan pendapatan kuartalannya lebih dari 80% menjadi US$32,9 miliar ketika melaporkan hasilnya pada 20 November mendatang.
Pada Juni, Nvidia sempat menjadi perusahaan paling berharga di dunia sebelum diambil alih oleh Microsoft dan Apple. Kapitalisasi pasar trio teknologi tersebut telah bersaing ketat selama beberapa bulan.
Nilai pasar Microsoft mencapai hampir US$3,16 triliun, dengan sahamnya naik 1,25% pada Kamis pekan lalu.
Kenaikan sahamNvidia berpengaruh padamelonjaknya harta kekayaanCEONvidia Jensen Huang. Pria yang dijadwalkan mendatangi Indonesia pada pekan ini, diprediksi memiliki harta kekayaan US$128,7 miliar atau setara Rp 2.021 triliun. Dalam daftar Forbes Real-Time Billionaires, Huang menduduki posisi ke-9.
(fab/fab)