Blitar (beritajatim.com) – Riadi Warga Desa Salam Wonodadi Kabupaten Blitar dibuat resah dan pusing dengan buaya peliharaannya. Pria berusia 48 tahun itu, bingung karena buaya peliharaanya itu telah mencapai 2 meter lebih panjangnya.
Kondisi itu membuat Riadi bingung dan khawatir kalau buaya itu lepas dari kandang besi yang dibuatnya. Pria asal Wonodadi, Blitar itu pun kini telah melapor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sejak 2023, namun responsnya lambat.
Kepala Desa Salam Kurniawan Zuhri mengatakan sebenarnya buaya ini sudah dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sejak November 2023 lalu. Namun sejak laporan pertama itu, buaya hanya dipantau dan belum dilakukan evakuasi. Dia kembali melapor ke BKSDA akhir Mei. Ternyata saat ini kewenangannya sudah berpindah kepada Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL).
“Buaya itu sudah dipelihara sejak berukuran kadal oleh pemilik rumah yang mendapatkannya dari adiknya, sebagai oleh-oleh dari Papua sekitar 8 tahun lalu. Pemiliknya sempat berpikir kalau hewan itu tidak bisa besar,” ujar Zuhri, Rabu (4/06/2025).
Selama ini buaya peliharaan Riadi itu diberi makan daging ayam. Buaya itu dipelihara Riadi dari kecil dan kini semakin membesar dengan panjang mencapai 2 meter.
Hal itulah yang membuat, Riadi sebagai pemilik rumah mulai merasa khawatir. Lalu, meminta bantuan kepala desa untuk menghubungkan kepada lembaga yang berwenang mengevakuasi buaya ini.
Usai buntu meminta bantuan BKSDA untuk mengevakuasi buaya tersebut. Kepala desa akhirnya menghubungi Damkar Kabupaten Blitar. Petugas langsung melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan BPSPL.
“ Saya dapat info kalau buayanya akan dilakukan evakuasi. Kalau tidak sore ini (kemarin,red) ya besok mas. Petugas Damkar koordinatornya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemadam, Penyelamatan, Sarpras Satpol PP & Damkar Kabupaten Blitar Tedi Prasojo mengatakan pihaknya sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi buaya. Kondisinya saat ini masih aman, selama tidak ada oknum yang jail tangannya.
Saat dilihat, buaya itu berada di dalam kandang darurat bekas kolam lele dengan dinding setebal hanya 7 centimeter. Lokasinya pun berada di belakang rumah sehingga pemilik melarang anak-anak bermain di sekitar area kandang.
“Pemadam Kebakaran (Damkar) tidak memiliki alat khusus untuk mengevakuasi buaya sebesar itu. Saat ini kami sedang melakukan koordinasi dengan BPSPL, agar buaya yang belum diketahui jenis pastinya ini bisa segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” pungkasnya. (owi/ian)
