Bisnis.com, JAKARTA – Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Zahid Hafeez Chaudhri, mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto membahas secara menyeluruh hubungan bilateral kedua negara termasuk peningkatan kerja sama ekonomi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/11/2025),
Dia merinci bahwa aspek perdagangan, ekonomi, investasi, hingga pengembangan sumber daya manusia menjadi bagian penting dialog. Selain itu, sektor pendidikan, kesehatan, usaha kecil-menengah, dan kerja sama pertahanan serta keamanan turut masuk dalam agenda.
Termasuk, mengenai perkembangan perdagangan kedua negara, Chaudhri menjelaskan bahwa Pakistan dan Indonesia telah memiliki Perjanjian Perdagangan Preferensial sejak 2005–2006.
Dia mengatakan Pakistan kini menjadi mitra dagang terbesar kedua Indonesia di Asia Selatan dan nilai perdagangan kedua negara telah melampaui US$4 miliar per tahun.
“Kami mengimpor produk Indonesia, termasuk Pakistan yang merupakan salah satu pembeli terbesar minyak sawit Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, Pakistan mengekspor sejumlah komoditas ke Indonesia, mulai dari buah-buahan, peralatan bedah, hingga produk olahraga.
Chaudhri juga menyoroti teknologi informasi sebagai sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan bersama. Pakistan, menurutnya, memiliki kapasitas signifikan di bidang tersebut dan berharap dapat memperluas kolaborasi dengan Indonesia.
Dia menambahkan bahwa pendidikan menjadi salah satu topik yang secara khusus dibahas dalam pertemuan tersebut.
“Kami berharap dapat menerima lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk belajar di Pakistan, terutama di perguruan tinggi kedokteran kami, di universitas teknik kami, dan juga di universitas teknologi informasi kami,” katanya.
Menutup keterangannya, Dubes Pakistan itu menyampaikan harapan agar kemitraan kedua negara dapat terus berkembang.
“Jadi, kami berharap dapat memperluas kolaborasi di semua bidang kerja sama,” tandasnya.
