Magetan (beritajatim.com) – Petugas BPBD Magetan mengevakuasi dua ekor biawak berukuran besar yang masuk ke dalam plafon kamar mandi rumah Abdul Haq, warga Kelurahan Kebonagung, Magetan, Sabtu (15/11/2025).
Peristiwa tersebut bermula ketika Abdul Haq sedang menonton televisi di ruang depan lalu mendengar suara keras dari arah kamar mandi. Ia mengaku langsung curiga bahwa suara itu berasal dari biawak, karena hewan liar tersebut kerap naik ke plafon rumahnya.
“Saya nonton TV di depan, terus tiba-tiba ada suara keras dari WC, plafonnya runtuh. Saya tahu kalau itu pasti biawak, karena sering dengar suara biawak naik ke plafon rumah saya,” jelas Abdul Haq.
Ia kemudian meminta keponakannya menghubungi BPBD Magetan untuk meminta bantuan. Menurut Abdul, biawak-biawak itu diduga berasal dari Sungai Gandong yang berada tepat di belakang rumahnya. “Naiknya lewat pohon, terus masuk ke plafon itu. Mereka memangsa tikus,” tambahnya.
Petugas Pusdalops BPBD Magetan, Nino Praktikta, mengatakan pihaknya menerima laporan dari warga di Jalan Panglima Sudirman Nomor 85 terkait keberadaan biawak di atas plafon kamar mandi.
“Saat dicek oleh teman-teman BPBD, ternyata ada dua biawak. Masing-masing beratnya sekitar 10 kilogram dengan panjang kurang lebih 130 centimeter,” jelas Nino.
Kedua biawak itu langsung ditangkap menggunakan penjepit, lalu diikat menggunakan tali rafia sebelum dievakuasi ke Mako BPBD Magetan.
Menurutnya, keberadaan kedua hewan liar tersebut diketahui setelah plafon kamar mandi jebol dan biawak terjatuh ke dalam ruangan. “Pemilik rumah awalnya mendengar suara di kamar mandi. Katanya memang sering ada biawak di sekitar situ. Saat di atas plafon, plafonnya jatuh dan biawak ikut jatuh, akhirnya dilaporkan ke BPBD,” katanya.
Setelah dievakuasi, kedua biawak tersebut rencananya akan dilepas kembali ke habitat yang jauh dari permukiman warga agar tidak membahayakan.
Terkait kemungkinan kemunculan biawak akibat cuaca, Nino menilai hal itu tidak berkaitan. Ia menyebut daerah sekitar Sungai Gandong memang menjadi habitat alami biawak dan masyarakat setempat juga sering melihat hewan tersebut, mulai ukuran kecil hingga besar. “Menurut info warga, memang sering ada biawak terlihat di sana. Jadi bukan karena faktor cuaca,” ujarnya. [fiq/kun]
