Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berhasil menemui para driver ojek online (ojol) yang mendatangi kantor Kemnaker dalam aksi protes terkait pembayaran Bonus Hari Raya (BHR) yang tidak sesuai aturan.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer atau Noel mengatakan laporan para ojol terkait masalah ini sudah diterima dan tengah ditindaklanjuti.
“Laporan kawan-kawan driver ini akan kita lanjutkan karena kan mereka laporannya berbasis data ya, bukan berbasis hoax atau kebohongan,” kata Noel saat konferensi pers dengan Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) di Kemnaker, Selasa (25/3/2025).
Selain itu, Noel juga akan meminta penjelasan kepada aplikator terkait permasalahan ini.
“Biar imbang, kita akan coba cek juga ke para aplikator atau platform digital terkait permasalahan ini,” ujar Noel.
Noel pun mengaku prihatin mendengar ada driver yang mendapatkan BHR hanya sebesar Rp 50.000. Padahal ada driver yang telah bekerja cukup lama hingga 15 tahun.
“Penghasilan mereka dalam setahun bisa Rp 90 juta, tapi dikasih BHR-ya cuma Rp 50 ribu. Kenapa ini bisa terjadi, tega banget sih,” ungkapnya lagi.
Setelah mendengar keluhan para ojol terkait pembayaran BHR oleh para aplikator, pihaknya akan meminta klarifikasi para aplikator.
“Kita akan minta klarifikasi ke pihak aplikator Ini, dan menanyakan kenapa nih orang mereka-mereka ini dapatnya cukup besar, tetapi kok cuman dapetnya Rp 50.000 gitu Tapi ya gak apa-apa Kita juga kan butuh penyeimbangan,” pungkasnya.
(fab/fab)