Surabaya (beritajatim.com) – Banjir kembali menghantui warga Perumahan Semolowaru Elok, Surabaya Timur, meskipun hujan hanya turun sebentar. Kondisi ini membuat warga frustrasi, terutama karena air cepat masuk ke dalam rumah dan mengganggu aktivitas harian.
Marko Savana, salah satu warga yang terdampak, mengaku banjir menjadi momok tahunan yang terus terulang. Meski intensitas hujan tidak merata, kawasan rumahnya langsung tergenang air begitu hujan mengguyur wilayah Surabaya Timur.
“Kronologinya pastinya kalau intensitas hujan yang tinggi dan rata se-Surabaya. Cuman banjir semalem agak aneh, yang hujan cuma Surabaya Timur, emang deres mas, tapi beda,” ujar Marko, Kamis (15/5/2025).
Marko menyebut banjir seperti ini biasanya terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada awal dan akhir tahun. Akan tetapi saat ini, ketika hujan deras langsung banjir.
Banjir bisa muncul hanya dalam waktu singkat setelah hujan mengguyur, membuat warga tidak punya cukup waktu untuk bersiap. “Seberapa sering? Minimal setahun dua kali, awal tahun sama akhir tahun. Tapi ini beda hujan dikit banjir ganggu sekali,” ujar Marko.
Salah satu penyebab yang diyakini memperparah situasi adalah buruknya sistem drainase di lingkungan perumahan tersebut. Selain itu, elevasi jalan yang lebih tinggi dari permukaan rumah membuat air mengalir langsung masuk ke dalam rumah-rumah warga.
“Sebabnya mungkin karena drainasenya, mas. Sama sebelum pindah ke sini itu rumah lebih tinggi dari jalan. Terus pas pindah sini jalannya ditinggikan jadi setara rumah,” jelas Marko.
Situasi kian diperparah dengan posisi rumah Marko yang berada dekat dengan Kali Jagir. Dia mengatakan meski tanggul sungai tersebut sudah lebih dari dua meter, genangan tetap tak terelakkan saat hujan deras mengguyur. “Terus rumah saya juga deket Kali Jagir, mas, yang tanggulnya sendiri udah lebih dari dua meter,” ungkapnya.
Banjir ini tidak hanya menyebabkan kerusakan material, tetapi juga mengganggu aktivitas harian seperti bekerja dan mengantar anak ke sekolah. Banyak warga yang terpaksa menunda kegiatan karena air belum surut hingga pagi hari.
Warga berharap Pemerintah Kota Surabaya segera turun tangan dengan perbaikan saluran drainase dan pengelolaan air yang lebih baik, agar hujan tak lagi menjadi ancaman tahunan yang mematikan kenyamanan hidup.[asg/kun]
