New York: Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir bervariasi pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena investor menunggu pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan berakhir pada Rabu mendatang.
Dikutip dari Xinhua, Selasa, 17 Desember 2024, Dow Jones Industrial Average turun 110,58 poin, atau 0,25 persen, menjadi 43.717,48, mencatatkan sesi penurunan kedelapan berturut-turut untuk periode penurunan terpanjang sejak 2018.
Sementara itu S&P 500 naik 22,99 poin, atau 0,38 persen, menjadi 6.074,08. Sedangkan Nasdaq Composite Index justru naik sebanyak 247,17 poin, atau 1,24 persen, menjadi 20.173,89, mencatat rekor penutupan tertinggi.
Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan kesehatan memimpin penurunan dengan masing-masing turun 2,19 persen dan 1,25 persen.
Sementara itu, sektor konsumen diskresioner dan layanan komunikasi memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 1,74 persen dan 1,29 persen.
Sektor teknologi dan konsumen diskresioner S&P 500 juga mencapai rekor tertinggi, mencerminkan antusiasme investor terhadap saham berorientasi pertumbuhan meskipun ketidakpastian pasar yang lebih luas.
Sebaliknya, kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS menekan saham-saham yang sensitif terhadap ekonomi, termasuk perusahaan-perusahaan kecil, bank, dan produsen. Sektor-sektor ini mengalami kesulitan karena imbal hasil yang lebih tinggi melemahkan prospek pertumbuhan jangka pendek mereka.
Fed diramal bakal sunat suku bunga
Sementara Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga pada pertemuannya minggu ini, banyak pelaku pasar mengantisipasi laju penurunan suku bunga yang lebih lambat, yang dapat membentuk dinamika pasar menuju 2025.
“Meskipun mudah untuk menganggap remeh setiap keputusan FOMC dan konferensi pers, keputusan terakhir di tahun 2024 ini mungkin yang paling menarik,” kata Jay Woods, kepala strategi global di Freedom Capital Markets.
“Sejak pemangkasan pertama pada September, angka pengangguran telah stabil. Namun, angka inflasi telah bergerak sedikit ke arah sebaliknya. Bahkan, angka inflasi telah naik setiap bulan sejak pemangkasan dimulai. Apakah ini hanya ‘kondisi yang sulit’ atau awal dari tren baru?” tambah dia.
Di sektor korporat, saham Apple, Alphabet, Tesla, dan Broadcom melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa pada Senin, menunjukkan dominasi saham teknologi dan konsumen diskresioner dalam reli pasar.
Broadcom memimpin kenaikan, naik 11,21 persen, karena pembuat chip tersebut terus memanfaatkan momentum dari pencapaian valuasi USD1 triliun yang dicapai minggu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(HUS)