Jakarta: PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) telah menjalankan uji coba co-firing Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif untuk boiler di pabrik petrokimia yang berlokasi di Puloampel, Serang, Banten (Site Office Puloampel).
Dalam uji coba tersebut, persentase RDF yang digunakan mencapai lima persen dari kebutuhan batu bara. Hasilnya menunjukkan RDF dapat terbakar stabil bersama batu bara tanpa memengaruhi performa boiler.
Seluruh emisi yang dihasilkan dari proses ini juga tetap berada di bawah batas regulasi yang ditetapkan. Capaian ini menjadi langkah awal Chandra Asri Group dalam mengimplementasikan energi terbarukan melalui co-firing RDF, dengan rencana memenuhi persyaratan kelanjutan agar sesuai dengan regulasi pemerintah.
Co-firing RDF merupakan proses pembakaran bersama antara RDF dan batu bara dalam boiler untuk menghasilkan energi. RDF merupakan bahan bakar dari sampah padat yang mudah terbakar, seperti plastik, kertas, dan bahan organik, yang telah diproses untuk menghilangkan material yang tidak dapat terbakar, seperti logam dan kaca.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Group Edi Rivai menjelaskan uji coba ini menjadi langkah strategis bagi perusahaan untuk mewujudkan komitmen terhadap keberlanjutan dan peran nyata pihak swasta mendukung regulasi hijau atau green industry dengan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.
“Dengan memanfaatkan RDF, kami tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga mendukung pengelolaan sampah yang lebih efektif melalui pendekatan ekonomi sirkular. Inovasi ini menunjukkan potensi RDF sebagai bahan bakar alternatif dan kami percaya co-firing RDF memiliki peluang besar untuk menjadi solusi energi jangka panjang bagi sektor industri,” ujar Edi dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 2 Desember 2024.
Manfaat penggunaan RDF
Penggunaan RDF memberikan berbagai manfaat signifikan, termasuk mengurangi ketergantungan pada batu bara, menekan emisi karbon dan sulfur, serta mengalihkan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular, sampah dikumpulkan dan diproses menjadi produk yang bernilai seperti RDF, sehingga mengurangi beban lingkungan akibat sampah yang tidak terkelola dengan baik.
Co-firing RDF tidak hanya membawa manfaat lingkungan tetapi juga menawarkan efisiensi biaya bagi perusahaan. Dengan memanfaatkan bahan baku dari sampah TPA yang bernilai rendah, perusahaan berpeluang mengurangi biaya operasional jangka panjang dengan mensubstitusi sebagian kebutuhan batu bara dengan RDF.
Melalui inisiatif ini, Chandra Asri Group mempertegas komitmen dalam mengedepankan keberlanjutan, efisiensi, dan tanggung jawab terhadap lingkungan, sekaligus mendukung transisi menuju industri yang lebih hijau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(HUS)