Kepada CNBC, CEO Novartis Vas Narasimhan menuturkan, era Trump 2.0 adalah momen besar bagi Eropa. Kawasan itu perlu melakukan deregulasi dan meningkatkan daya saing.
“Eropa harus memutuskan sekarang, di dunia di mana Amerika Serikat melakukan deregulasi yang sangat ketat dan berusaha meningkatkan daya saing, apakah Eropa akan terus berdiam diri, terus meningkatkan regulasi di Komisi Eropa, meningkatkan regulasi di berbagai negara, atau apakah kita akhirnya akan mendapatkan lingkungan lebih pro kompetitif dan pro inovasi di Eropa,” ia mengatakan.
“Kita lihat saja nanti. Sejarah menunjukkan meski ada banyak pembicaraan, tidak banyak tindakan yang diambil dari Komisi Eropa. Sekarang, inilah saatnya. Karena, jika tidak, saya pikir Eropa akan semakin tertinggal dibandingkan AS,” ujar dia.
Meningkatkan Daya Saing
Pembuat kebijakan Eropa tampaknya menyadari kebutuhan mendesak untuk berinovasi dan melakukan deregulasi dalam menghadapi persaingan dan rivalitas ekonomi yang semakin ketat dari AS dan China.
“Pemerintahan Trump yang baru seharusnya menjadi peringatan bagi Eropa,” ujar Menteri Keuangan Belgia Vincent van Peteghem.
“Dari pada fokus pada pembalasan terhadap tarif AS, kita harus fokus pada tantangan Eropa, menurunnya daya saing dan meningkatnya kesenjangan produktivitas yang kita hadapi,” ia menambahkan.
CEO ING Steven van Rijswijk menuturkan, Eropa membutuhkan regulasi yang lebih disederhanakan dan diselaraskan di seluruh blok untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas tenaga kerja. Hal yang menjadi masalah yang semakin besar bagi benua tersebut. Ia mencatat lebih banyak investasi juga diperlukan.
“Banyak investasi yang perlu dilakukan dalam infrastruktur, banyak investasi yang perlu dilakukan dalam otonomi strategis Eropa dalam hal infrastruktur teknologi. Itu hal-hal yang perlu distimulasi,” ujar dia.