Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya telah menelusuri penyebab perubahan warna air sungai di kawasan Pegirian, Kecamatan Semampir, yang sempat menjadi merah darah beberapa hari lalu.
Peristiwa ini menarik perhatian publik setelah unggahan video di akun TikTok @azmiazzahra53 menjadi viral. Tepatnya pada saat hari kejadian, Jumat (17/10/2025).
Dalam unggahan viral tersebut, air sungai tampak berwarna merah pekat, yang sontak membuat banyak pihak menduga perubahan warna itu disebabkan oleh limbah darah dari Rumah Potong Hewan (RPH).
Namun, dugaan tersebut dibantah setelah DLH melakukan penelusuran lebih lanjut terkait sumber warna merah tersebut.
“Info dari teman-teman petugas adalah berasal dari cat, kejadiannya hari Jumat,” kata Kepala DLH Surabaya Dedik Irianto, Senin (20/10/2025).
Dedik Irianto, menegaskan bahwa hasil penelusuran petugas DLH menunjukkan penyebabnya adalah tumpahan cat. Bukan terkait dugaan limbah darah RPH yang viral di media sosial.
“Siang ini kondisi sungai sudah kembali normal,” jelasnya.
DLH Surabaya dan Camat Semampir hingga saat ini masih menelusuri siapa pelaku pembuang cat di aliran sungai tersebut. Apabila didapati pelanggaran, maka akan dikenakan sanksi sepadan atas perbuatannya.
“Kemarin sore belum ketemu siapa yang membuang cat. Sekarang (kami DLH) koordinasi dengan pak Camat,” tutupnya. (rma/ted)
