Surabaya (beritajatim.com) – Fenomena munculnya banyak busa di tepi laut Jembatan Suramadu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya menduga berasal dari limbah domestik warga.
Kepala DLH Kota Surabaya, Dedik Irianto, menjelaskan bahwa air yang mengalir ke laut bercampur dengan limbah domestik warga yang terbuang ke sungai, dan fenomena busa ini muncul disebabkan oleh tekanan dari pompa air.
“Tekanan pompa itu biasanya memang (memicu) munculnya busa itu tadi. Itu dari limbah domestik rumah tangga, seperti sisa dari air cuci baju, sisa sabun mandi, laundry juga bisa,” kata Dedik, Minggu (7/12/2025).
Menurut Dedik, fenomena munculnya busa ini biasanya paling sering terjadi saat musim kemarau, karena ketika musim hujan debit air akan jauh lebih banyak dibandingkan limbah domestik rumah tangga.
“Musim hujan begini biasanya enggak seberapa karena larutan airnya lebih banyak. Kalau kemarau kan biasanya airnya sedikit terus kemudian zatnya sabun itu (menjadi lebih) pekat,” urainya.
Menanggapi hal ini, Dedik memastikan bahwa busa-busa tersebut bukan berasal dari limbah industri atau pabrik, meskipun DLH akan tetap melakukan pengecekan lebih lanjut.
“Di sepanjang situ mana ada perusahaan. Akan tetapi kami akan melakukan pengecekan, coba nanti kita cek lagi,” tutupnya. [rma/suf]
