Jakarta: Dinas Lingkungan Hidup dan DKI Jakarta mengajak warga sekitar untuk melihat kondisi tempat pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Mereka ingin RDF ramah lingkungan.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, kunjungan ini tindaklanjut arahan Gubernur DKI Jakarta Pramono dalam menyelesaikan pengelolaan RDF Rorotan secara komprehensif.
Beberapa langkah telah dilakukan, termasuk penambahan deodorizer untuk mengurangi bau tidak sedap serta penanganan kesehatan bagi warga sekitar yang terdampak operasional RDF.
“Kami memastikan bunker dan gudang telah kosong. Kami juga menambah deodorizer untuk menghilangkan bau serta menyiapkan langkah-langkah penanganan kesehatan bagi warga pasca proses commissioning,” kata Asep.
Asep memastikan meningkatkan pengelolaan RDF agar lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan dampak bagi warga sekitar.
Asep menegaskan, DLH DKI Jakarta telah menghentikan sementara operasional RDF Rorotan hingga proses masa penyempurnaaan selesai.
“Dihentikan sementara hingga semuanya betul-betul siap. Ke depan, kami akan melakukan pertemuan kembali dengan warga sebelum RDF kembali beroperasi,” ungkap Asep.
Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas LH DKI Jakarta Agung Pujo Winarko mengatakan, dalam kunjungan ini, warga dapat melihat langsung progres yang dilakukan, termasuk pengosongan sampah di bunker, gudang residu, dan gudang produk RDF.
“Kami bersama warga sudah keliling dan lihat langsung kondisi RDF. Mereka senang karena kami memenuhi permintaannya,” ujar Agung.
DLH DKI juga menerima masukan dari warga terkait pengelolaan RDF ke depan, termasuk pengendalian gas buang di furnace RDF.
“Soal penambahan pengendalian gas buang di furnace RDF, akan kami input dan diskusikan dengan tim teknis kami,” tambahnya.
Ketua RT 18 RW 14 Kelurahan Cakung Timur, Wahyu Andre Maryono, mengapresiasi langkah yang diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia menegaskan, pengelola RDF telah mengosongkan sampah dan hasil produksi.
“Tadi kami sudah keliling dan melihat langsung, semua bunker dan gudang telah kosong. Artinya, pengelola RDF sudah menepati janjinya,” katanya.
Ia berharap kesepakatan ini terus dipatuhi bersama, termasuk evaluasi sebelum RDF kembali beroperasi. “Kami bersama pengelola akan melakukan evaluasi sebelum RDF ini dibuka kembali,” kata Wahyu.
Jakarta: Dinas Lingkungan Hidup dan DKI Jakarta mengajak warga sekitar untuk melihat kondisi tempat pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Mereka ingin RDF ramah lingkungan.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, kunjungan ini tindaklanjut arahan Gubernur DKI Jakarta Pramono dalam menyelesaikan pengelolaan RDF Rorotan secara komprehensif.
Beberapa langkah telah dilakukan, termasuk penambahan deodorizer untuk mengurangi bau tidak sedap serta penanganan kesehatan bagi warga sekitar yang terdampak operasional RDF.
“Kami memastikan bunker dan gudang telah kosong. Kami juga menambah deodorizer untuk menghilangkan bau serta menyiapkan langkah-langkah penanganan kesehatan bagi warga pasca proses commissioning,” kata Asep.
Asep memastikan meningkatkan pengelolaan RDF agar lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan dampak bagi warga sekitar.
Asep menegaskan, DLH DKI Jakarta telah menghentikan sementara operasional RDF Rorotan hingga proses masa penyempurnaaan selesai.
“Dihentikan sementara hingga semuanya betul-betul siap. Ke depan, kami akan melakukan pertemuan kembali dengan warga sebelum RDF kembali beroperasi,” ungkap Asep.
Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas LH DKI Jakarta Agung Pujo Winarko mengatakan, dalam kunjungan ini, warga dapat melihat langsung progres yang dilakukan, termasuk pengosongan sampah di bunker, gudang residu, dan gudang produk RDF.
“Kami bersama warga sudah keliling dan lihat langsung kondisi RDF. Mereka senang karena kami memenuhi permintaannya,” ujar Agung.
DLH DKI juga menerima masukan dari warga terkait pengelolaan RDF ke depan, termasuk pengendalian gas buang di furnace RDF.
“Soal penambahan pengendalian gas buang di furnace RDF, akan kami input dan diskusikan dengan tim teknis kami,” tambahnya.
Ketua RT 18 RW 14 Kelurahan Cakung Timur, Wahyu Andre Maryono, mengapresiasi langkah yang diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia menegaskan, pengelola RDF telah mengosongkan sampah dan hasil produksi.
“Tadi kami sudah keliling dan melihat langsung, semua bunker dan gudang telah kosong. Artinya, pengelola RDF sudah menepati janjinya,” katanya.
Ia berharap kesepakatan ini terus dipatuhi bersama, termasuk evaluasi sebelum RDF kembali beroperasi. “Kami bersama pengelola akan melakukan evaluasi sebelum RDF ini dibuka kembali,” kata Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(FZN)