New York –
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam rentetan serangan baru-baru ini terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon atau UNIFIL. Dewan Keamanan PBB menyerukan semua pihak untuk menghormati keselamatan para personel UNIFIL yang menjalankan tugasnya di perbatasan.
Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir AFP, Kamis (14/11/2024), mengutuk serangan pada 29 Oktober, 7 November dan 8 November lalu, yang melukai beberapa personel Helm Biru, sebutan untuk personel pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon.
Namun tidak disebutkan lebih lanjut soal siapa yang mereka yakini bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut.
“Mendesak semua pihak untuk mengambil semua tindak untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel dan fasilitas UNIFIL,” tegas Dewan Keamanan PBB dalam pernyataannya.
Laporan UNIFIL menyebut pada 29 Oktober lalu, sebuah roket yang “kemungkinan” ditembakkan oleh kelompok Hizbullah atau militan sekutunya menghantam markas UNIFIL di wilayah Lebanon bagian selatan. Otoritas Austria melaporkan delapan tentaranya yang bertugas dalam misi UNIFIL mengalami luka-luka.
Kemudian pada 7 November lalu, menurut laporan UNIFIL, sekitar lima tentara UNIFIL mengalami luka-luka dalam serangan lainnya.
Keesokan harinya, atau pada 8 November, UNIFIL menuduh pasukan Israel menyerang salah satu posisi pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon “secara disengaja dan secara langsung”.
Lihat Video: PBB Ungkap Tentara Israel 7 Kali Sengaja Menyerang Pasukan Perdamaian