Jakarta –
Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Kyiv, ibu kota Ukraina akan dibuka kembali pada hari Kamis (21/11), setelah sempat ditutup karena ancaman serangan udara. Demikian disampaikan Departemen Luar Negeri AS.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller menolak untuk mengatakan ancaman seperti apa yang memaksa kedutaan ditutup pada hari Rabu (20/11) sebagai tindakan pencegahan.
“Kami menganggap keselamatan dan keamanan personel kami… sangat serius,” kata Miller, dilansir kantor berita AFP, Kamis (21/11/2024).
Misi AS itu ditutup sehari setelah Moskow berjanji untuk merespons peluncuran rudal jarak jauh AS oleh Ukraina ke wilayah Rusia. Ini merupakan peluncuran rudal jarak jauh AS untuk pertama kalinya, dalam perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.
“Kedutaan Besar AS di Kyiv telah menerima informasi spesifik tentang potensi serangan udara yang signifikan pada tanggal 20 November,” tulis kedutaan di situs webnya.
Sebelumnya, seorang pejabat senior Ukraina mengatakan kepada AFP, bahwa serangan di wilayah Bryansk, Rusia pada hari Selasa “dilakukan oleh rudal ATACMS” — merujuk pada Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat yang dipasok AS.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan serangan itu menunjukkan sekutu-sekutu Ukraina ingin memperparah konflik.
Washington pekan ini menyatakan telah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal ATACMS terhadap target-target militer jauh di dalam wilayah Rusia. Hal ini telah lama menjadi permintaan Ukraina.
(ita/ita)