Dispertan Banyuwangi Pastikan Hewan Kurban Bebas PMK dan Penyakit Menular

Dispertan Banyuwangi Pastikan Hewan Kurban Bebas PMK dan Penyakit Menular

Banyuwangi (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi memastikan tidak ditemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban di wilayah setempat. Kepastian ini diperoleh setelah Dispertan melakukan pemantauan rutin terhadap lapak-lapak penjual hewan kurban.

“Sudah 18 hari Dispertan keliling lakukan pemeriksaan, tidak ada kasus baru penyebaran PMK, laporan juga tidak ada,” ujar Plt Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Ilham Juanda.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan, drh Nanang Sugiharto, menyatakan bahwa selain PMK, petugas juga tidak menemukan penyakit menular strategis lainnya seperti Lumpy Skin Disease (LSD) maupun Septicaemia Epizootica (SE).

“Penularan penyakit strategis lainnya seperti LSD, SE dan sebagainya tidak kita temukan dalam pemeriksaan, sampai hari ini,” kata Nanang.

Tim lapangan Dispertan telah menyisir sejumlah lapak musiman penjual hewan kurban yang tersebar di beberapa lokasi seperti Jalan Gajah Mada, Jalan Kepiting, dan kawasan sekitarnya. Hingga kini, sebanyak 14 lapak telah diperiksa, dan seluruh hewan dinyatakan sehat serta layak potong.

“Hari Rabu (28/5) kemarin ada sekitar 10 lapak. Hari ini ada tambahan 4 lapak, jadi totalnya 14 lapak yang sudah diperiksa. Tidak ditemukan penyakit di lapak musiman, maupun di pemasok dan produsen kambing. Semua dalam kondisi baik,” jelasnya.

Pengawasan juga ditingkatkan terhadap lalu lintas hewan kurban, terutama dari luar daerah. Dispertan menggunakan aplikasi iSIKHNAS untuk memantau pergerakan hewan secara nasional. Setiap pelaku usaha wajib memiliki surat rekomendasi keluar dan masuk dari wilayah tujuan.

“Kami akan terus pantau hewan kurban. Kalau kita amati, semua ternak sehat. Tidak ditemukan penyakit menular strategis lainnya,” tandas Nanang. [alr/beq]