Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail. Foto: Dok PTBAKejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan pemeriksaan terhadap Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail sebagai saksi dalam penyidikan dugaan korupsi akuisisi saham PT Satria Bahana Sarana (PT SBS) oleh PTBA melalui anak perusahaan PT Bukit Multi Investama (BMI).Kasi Penerangan dan Hukum (Penkum) Vanny Yulia Eka Sari menyebutkan, Arsal diperiksa karena pernah menjabat Direktur PT Putra Muba Coal pada 2013, bukan Direktur Utama PTBA sekarang.”Aaksi (Arsal Ismail) diperiksa bukan karena kapasitas jabatannya selaku Dirut PTBA, namun karena jabatan saksi pada 2013 menjabat Direktur PT Putra Muba Coal,” ungkap Vanny, Rabu (19/7).Arsal diperiksa terkait akuisisi saham PT Satria Bahasa Sarana (PT SBS) melalui PT BMI. Tjahyono Imawan yang sudah menjadi tersangka dalam kasus akuisisi bermasalah, merupakan pemegang saham di PT SBS.”Selain itu PT Putra Muba Coal pada 2009 sampai 2014 bermitra dengan PT SBS. Jadi, PT Putra Muba Coal yang sahamnya milik TI menjadi mitra kerja PT SBS dengan pemilik PT SBS adalah TI juga,” jelas dia.Sejauh ini penyidik telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi saham oleh PT BMI. Tersangkanya adalah Tjahyono Imawan (TI) selaku Direktur PT Tri Ihwa Samara dan juga pemilik PT SBS, sebelum diakuisisi oleh PT Bukit Asam (PTBA).Lalu Direktur Pengembangan Usaha PT PTBA, Anung Dri Prasetya, dan Ketua Tim Akuisisi Penambangan PTBA, Saiful Islam.”Untuk saksi Arsal Ismail diperiksa dan diajukan 13 pertanyaan,” jelas dia.Ketiga tersangka disangkakan Pasal 2 Ayat (1) Jo Pasal 18 UU nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) junto Pasal 3 dan Pasal 18 UU nomor 31 tahun 1999.Sejauh ini, penyidik Kejati Sumsel masih mendalami kasus dugaan korupsi yang ada. Beberapa barang bukti telah diamankan oleh penyidik, termasuk menggeledah kantor PTBA.
