Sebelumnya, BRI berhasil mencatat penyaluran kredit Rp1.353,36 triliun hingga akhir Triwulan III-2024 atau tumbuh 8,21% secara tahunan atau year on year (yoy). Selain itu, BRI juga mampu mengelola kualitas asetnya dengan baik.
Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto mengatakan, penurunan NPL tersebut didukung oleh beberapa strategi yang dilakukan oleh Perseroan dalam mengelola kredit, dimulai dari front-end, mid-end, hingga back-end.
“Baik di front-end pada saat kita underwrite kredit-kredit yang baru kemudian mensupervisi kredit-kredit yang ada di dalam buku kita, lebih khusus lagi sejak awal triwulan II-2024 memang kami memperketat di front-end-nya,” katanya.
(*)