JAKARTA – Museum Konferensi Asia Afrika, Kementerian Luar Negeri RI menghadirkan kekuatan Semangat Bandung melalui kutipan pidato para pemimpin negara peserta KAA 1955 dalam pameran temporer “Tutur Luhur Figur Asia-Afrika – The Words That Echo Through the Ages”.
Digelar pada 24 Oktober hingga 27 Desember 2025, pameran ini bertujuan untuk memaknai 70 tahun KAA dan memberi ruang refleksi atas ekspresi solidaritas antarbangsa dan seruan perdamaian yang tercermin dari berbagai pidato yang disampaikan selama KAA 1955, dan masih relevan dalam menyikapi situasi global masa kini.
Pidato-pidato para ketua delegasi pada sidang pleno pembukaan KAA (18-19 April 1955) dan sidang pleno penutupan KAA (24 April 1955) menjadi tonggak lahirnya solidaritas Asia-Afrika dan Semangat Bandung yang mengubah tatanan dunia.
Pameran juga menyoroti berbagai dinamika di luar sidang, seperti pertemuan informal antar delegasi dan diplomasi budaya yang turut memperkaya makna tonggak sejarah diplomasi Indonesia melalui KAA.
“Selain sebagai upaya memaknai kembali perjalanan 70 Tahun KAA, pameran temporer ini merupakan wujud diplomasi publik Kemlu dalam pelestarian dan promosi Semangat Bandung. Saya berharap pameran ini dapat meningkatkan ownership publik terhadap Semangat Bandung dan KAA sebagai tonggak sejarah serta capaian diplomasi Indonesia,” jelas Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Duta Besar Heru Hartanto Subolo dalam sambutannya saat membuka pameran, melansir keterangan Kementerian Luar Negeri RI, 25 Oktober.
Lebih jauh Dubes Heru mengatakan, pada tahun 1955, pidato para kepala delegasi turut mendorong semangat kemerdekaan di negara Asia Afrika. Sementara di masa kini, generasi muda memiliki peran besar dalam menyebarluaskan Semangat Bandung ke penjuru dunia.
Indonesia sendiri konsisten menekankan peran penting Semangat Bandung dalam berbagai kesempatan. Pada Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri ke-19 Gerakan Non-Blok di Kampala, Uganda, Wamenlu RI Arramatha Nasir menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mengedepankan Semangat Bandung dalam memperjuangkan perdamaian dunia.
Pameran “Tutur Luhur Figur Asia-Afrika – The Words That Echo Through the Ages” tidak hanya menampilkan rekaman sejarah, tetapi juga mengajak pengunjung untuk merenungkan kembali relevansi pesan-pesan para pemimpin Asia-Afrika pada tahun 1955 terhadap situasi dunia masa kini, dan mendorong Semangat Bandung tetap hidup dan terus bergema melintasi zaman.
