Kediri (beritajatim.com) – Dinas Kesehatan Kota Kediri dan BPOM Kediri melakukan sidak ke pedagang takjil dadakan di Jalan Agung Suprapto, pada Kamis sore (21/3/2024). Hasilnya, petugas menemukan takjil yang mengandung zat berbahaya seperti boraks dan formalin.
Kepala Dinkes Kota Kediri Mohammad Fajri mengatakan dari 30 sampel makanan yang diuji, dua di antaranya positif mengandung boraks dan formalin. Dua bahan berbahaya itu ditemukan pada janggelan (cincau) dan sate kerang.
“Itu hasil uji cepat kita saat ini. Jadi sementara nanti kita akan lakukan uji konfirmasi lagi untuk memastikan apakah memang Ini memang positif ya,” tegasnya.
Sebanyak 30 sampel makanan takjil yang diuji itu mulai es buah, es campur, cireng, sempol, dan makanan berat. Tes itu dilakukan di lokasi sidak.
Terhadap pedagang yang terbukti menjual makanan berbahaya itu, Fajri mengaku akan melakukan pembinaan. Pihaknya juga melarang penggunaan bahan berbahaya lagi.
Terpisah, Gidion selaku Kepala BPOM Kediri mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli makanan takjil. Makanan yang biasanya berwarna mencolok sebaiknya dihindari, sebab kemungkinan menggunakan pewarna tekstil.
“itu yang tidak boleh untuk makanan karena mengganggu kesehatan dan juga kayak seperti bakso ataupun olahan tepung. Itu kalau dia terlalu kenyal, keras itu susah pecahnya itu juga bisa mengandung boraks atau formalin,” tutupnya. [nm/beq]
