Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat debit sungai Bengawan Solo mengalami peningkatan. Intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung cukup lama membuat debit sungai terpanjang di Pulau Jawa itu pada status siaga hijau atau siaga 1 banjir.
Kasi Kegawatdaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Agus Purnomo, mengatakan, meningkatnya tinggi muka air (TMA) sungai Bengawan Solo yang melintas di Kabupaten Bojonegoro itu karena wilayah hulu juga tren airnya sedang tinggi.
“Kenaikan TMA ini dipengaruhi kiriman dari hulu Jawa Timur maupun Jawa Tengah. Selain itu juga karena hujan lokal yang terjadi,” ujarnya, Sabtu (17/5/2025).
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, yang diperoleh dari perusahaan umum (Perum) Jasa Tirta Devisi Jasa Asa III Sungai Bengawan Solo pada Sabtu (17/5/2025) pukul 08.00 WIB, TMA di Bengawan Solo wilayah Karangnongko berada di angka 27.18 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Sedangkan TMA di wilayah Kota Bojonegoro pada waktu yang sama di angka 12.28 MDPL. Pihak BPBD Bojonegoro, menetapkan status sungai terpanjang di Pulau Jawa ini pada level siaga 1 atau siaga hujau bencana banjir. [lus/but]
