Jakarta –
Elon Musk menganggap anaknya, Xavier, telah meninggal. Xavier yang kini berganti nama menjadi Vivian Wilson dan memutuskan jadi transgender langsung buat video sindiran untuk ayahnya yang merupakan bos SpaceX dan Tesla tersebut.
Pada 22 Maret 2025, akun @spacesudeoer menuliskan sebuah cuitan. Tweet ini yang kemudian dibalas oleh Elon Musk.
“Tidakkah orang-orang menyadari bahwa kita membenci Hitler bukan karena melakukan penghormatan yang aneh, tetapi karena membunuh jutaan orang? Apakah Elon telah membunuh satu orang saja? Tidak. Dan hanya karena putranya mengatakan sesuatu, itu belum tentu menjadi kenyataan,” katanya.
Sebelumnya, Musk memang sempat bikin geger karena dianggap memberi salam ala Nazi. Musk pun menuliskan tanggapannya.
“Tepat sekali. Putra saya, Xavier, meninggal. Ia dibunuh oleh virus woke mind. Sekarang, virus woke mind akan mati,” ujarnya.
Melansir Yahoo! News, pada 23 Maret, Vivian Wilson langsung membuat video di Instagram untuk menjawab deklarasi ‘kematiannya’ oleh sang ayah. Video itu dimulai dengan screenshot dari unggahan Musk di X.
“Aku terlihat cukup oke untuk orang yang sudah mati,” ujarnya sambil melakukan lip sync menggunakan tag audio Morgan McMichaels di RuPaul’s Drag Race All Stars 3.
Perseteruan antara Elon Musk dan Vivian Jenna Wilson telah terjadi sejak lama. Ditulis Rolling Stone, Wilson, yang saat ini menjadi mahasiswa di Tokyo, juga menertawakan anggapan bahwa ia mungkin takut pada ayahnya yang berkuasa. Dia bersaksi sudah tidak pernah bicara dengan Musk sejak 2020.
“Ia anak laki-laki yang menyedihkan. Mengapa saya harus merasa takut padanya? ‘Ohhh, ia memiliki begitu banyak kekuasaan.’ Tidak, tidak, tidak. Saya tidak peduli. Mengapa saya harus takut pada pria ini? Karena ia kaya? Oh, tidak, saya gemetar,” serunya.
Sementara itu, di biografinya berjudul Elon Musk, ia yakin putrinya Vivian Jenna Wilson, yang ia sebut ‘komunis’, memutuskan hubungan karena dicuci otak oleh kampusnya hingga berpikir bahwa siapa pun yang kaya itu jahat. Menurutnya, kampus Crossroads School for Arts & Sciences di Santa Monica menularkan virus ‘woke’ ke anaknya.
(ask/afr)