Jakarta –
Charles III resmi dinobatkan sebagai raja Inggris dan 14 negara Persemakmuran lainnya setelah seumur hidup menjadi pewaris mendiang ibunya, Ratu Elizabeth II. Di usia 74 tahun, dia menjadi raja Inggris tertua.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (6/5/2023), setelah penobatan oleh Uskup Agung Canterbury Justin Welby, Raja Charles III mendapat teriakan “God save the king (Tuhan selamatkan raja)” baik di dalam Westminster Abbey maupun oleh banyak orang yang berkumpul di luar gereja.
Kerumunan warga di The Mall yang berada di luar gereja, pecah dengan teriakan “God save the King”, disertai dengan tepuk tangan, saat Raja dimahkotai di Westminster Abbey.
Upacara penobatan ini disiarkan melalui pengeras suara di sepanjang The Mall.
Dilansir BBC, Sabtu (6/5/2023), Raja Charles menggantikan ibunya, Ratu Elizabeth yang meninggal dunia pada September tahun lalu. Di usia 74 tahun, Charles menjadi raja Inggris tertua yang mengenakan Mahkota St Edward berusia 360 tahun di kepalanya dalam upacara penobatan yang berlangsung di Westminster Abbey, London. Dia menjadi penguasa Kerajaan Inggris ke-40 yang dimahkotai di Westminster Abbey sejak tahun 1066.
Charles resmi dimahkotai oleh Uskup Agung Canterbury Justin Welby yang menempatkan Mahkota St Edward di kepalanya. Suara terompet terdengar untuk menandai momen itu.
Uskup Agung Canterbury telah meminta Raja Charles untuk meneguhkan bahwa dia akan menegakkan hukum dan Gereja Inggris selama masa pemerintahannya, sebelum Raja meletakkan tangannya di atas Injil Suci dan mengambil Sumpah Penobatan – persyaratan hukum.
(ita/ita)