Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Di Depan Prabowo, Luhut Ungkap e-Katalog Hemat 40% Biaya Operasional

Di Depan Prabowo, Luhut Ungkap e-Katalog Hemat 40% Biaya Operasional

Jakarta, CNBC Indonesia-Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya digitalisasi dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Biaya operasional turun hingga 40%.

Hal ini disampaikan oleh Luhut saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) oleh Presiden Prabowo Subianto kepadal Kementerian Lembaga di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12/2024)

“Sampai dengan Desember 2024, digitalisasi belanja negara melalui e-katalog telah mencapai akumulasi pemerintah hingga Rp50 triliun dari berbagai sektor serta menurunkan biaya operasional hingga 40% dalam proyek. Ini adalah manfaat nyata dari sistem e-katalog,” jelasnya.

Luhut menyampaikan, PT Telkom Indonesia telah mengembangkan sistem e-katalog versi terbaru yaitu 6.0. Diharapkan versi ini mampu meningkatkan akuntabilitas dan transparan.

“Seluruh proses transaksi mulai dari pemesanan kontrak pembayaran sampai pengiriman barang akan terintegrasi dalam satu platform, selain itu dalam e-katalog versi 6 ini juga para pihak akan semakin di mudahkan untuk melakukan pembayaran juga pelaporan pajak atas pembelian barang dan jasa,” papar Luhut.

Menurut Luhut, dampak positif dari e-katalog yaitu penghematan biaya 20-30% pengadaan dan efisiensi waktu. “Proses yang sebelumnya memakan waktu berbulan bulan kini dapat dipercepat jadi hanya beberapa minggu berkat otomatisasi dan implementasi sistem digital,” ujarnya.

Di samping itu, transparansi dan akuntabilitas serta peningkatan partisipasi penyedia. Luhut menyatakan, e-katalog dapat menghindarkan pelaku dari lokasi dan birokrasi yang rumit.

“Sebagai contoh implementasi e-katalog Indonesia telah berhasil menarik lebih dari 13.000 penyedia dengan produk tayang yang sudah mencapai 11 juta, 91 per hari kemarin,” kata Luhut.

E-katalog juga membuka peluang besar bagi UMKM untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional.

Pelaksanaan anggaran juga akan lebih optimal ke depannya, dengan pemanfaatan analisa data dalam sistem digital. “Pemerintah dapat merancang pengeluaran yang strategis sekaligus mematikan setiap rupiah yang dibelanjakan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” pungkasnya.

(mij/mij)