TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan hubungan yang membaik antara AS dan Rusia akan membawa keuntungan besar bagi kedua negara.
Trump mengindikasikan luasnya wilayah Rusia dan sumber daya mineral yang besar adalah salah satu alasan penting untuk memulihkan hubungan AS dan Rusia.
“Hubungan yang membaik antara AS dan Rusia akan membawa keuntungan besar,” kata Trump kepada Breitbart News, Kamis (20/3/2025).
Ia mengatakan Rusia memiliki teritori yang lebih besar dari China dan memiliki sumber daya yang berharga.
“Mereka memiliki wilayah daratan terluas sejauh ini, lebih besar dari China. Mereka memiliki 11 zona waktu. Anda dapat terbang melintasi 11 zona waktu dari satu sisi ke sisi lainnya. Mereka memiliki tanah yang sangat berharga,” kata Trump.
Presiden AS kemudian menyebutkan perjanjian mineral dengan Ukraina yang ia usulkan sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan oleh AS kepada Ukraina selama perang melawan Rusia.
“Setidaknya kita dapat mengatakan bahwa kita mendapatkan kembali uang kita dan kita dapat melakukan sesuatu,” kata Trump, seperti diberitakan Pravda Ukraina.
Sebelumnya Bloomberg melaporkan pada 14 Maret 2025, mengutip sumber informasi, bahwa pejabat Rusia dan Eropa mengklaim AS sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan raksasa energi Rusia Gazprom.
Sebelumnya pada Februari lalu, Putin mengatakan Rusia siap berkolaborasi dengan AS dalam mengembangkan deposit mineral tanah jarangnya sendiri, dan Trump mengindikasikan ia terbuka terhadap gagasan tersebut.
Rusia diperkirakan memiliki lebih dari 20 persen dari total cadangan REE dunia menurut Badan Federal untuk Sumber Daya Mineral Rusia.
Meskipun melimpah, pangsa Rusia saat ini dalam produksi REE global kurang dari 1 persen, yang menunjukkan potensi signifikan untuk pengembangan di masa depan.
Hubungan AS dan Rusia
Hubungan AS dan Rusia sebelumnya memburuk selama pemerintahan Joe Biden dan semakin menurun ketika Joe Biden memberikan bantuan militer besar-besaran kepada Ukraina untuk mendukungnya dalam perang melawan Rusia sejak tahun 2022.
Pada pertengahan Februari lalu, Trump berbicara dengan Putin melalui panggilan telepon dan menyatakan tekadnya untuk menengahi perundingan antara Rusia dan Ukraina yang bertujuan untuk mengakhiri perang.
Perwakilan AS bertemu dengan perwakilan Rusia di Riyadh pada 18 Februari 2025 untuk membahas usulan Trump tersebut.
Pihak Ukraina protes karena AS bertemu dengan Rusia terlebih dahulu tanpa melibatkan perwakilan Ukraina.
Setelah pertemuan dengan Rusia, perwakilan AS kemudian menggelar pertemuan dengan perwakilan Ukraina pada bulan Maret.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina