Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan energi global melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang 2025 ini. Perusahaan itu seperti ExxonMobil, Chevron, Petronas, hingga Shell.
Melansir Reuters, Senin (13/10/2025), selain telah melakukan PHK, sebagian perusahaan juga mulai berencana memangkas jumlah pekerja pada tahun ini. Langkah tersebut diambil seiring penurunan harga minyak mentah.
Tercatat, harga patokan minyak Brent turun sekitar 10,5% sepanjang tahun ini. Penurunan harga terjadi imbas peningkatan pasokan dari OPEC+ dan ketidakpastian permintaan buntut kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS).
Berikut daftar perusahaan energi yang telah mengumumkan PHK pada 2024 dan 2025:
1. ExxonMobil
ExxonMobil akan memberhentikan 2.000 pekerja secara global. Hal ini sebagai bagian dari rencana restrukturisasi jangka panjang yang akan berdampak pada sekitar 3% hingga 4% dari total tenaga kerja global perusahaan.
Tahun lalu, perusahaan mengumumkan rencana untuk memangkas hampir 400 pekerjaan di Texas setelah mengakuisisi produsen serpih Pioneer Natural Resources, menurut sebuah laporan regulator.
2. Imperial Oil
Perusahaan yang berbasis di Kanada ini mengatakan akan memangkas tenaga kerjanya sekitar 20% pada akhir 2027.
Langkah ini sebagai bagian dari restrukturisasi besar yang pada akhirnya akan menutup sebagian besar kehadirannya di kota minyak dan gas Calgary.
3. Halliburton
Penyedia layanan ladang minyak ini telah memangkas staf dalam beberapa minggu terakhir, menurut dua sumber yang mengetahui masalah ini. Pada Februari, serikat pekerja minyak dan gas di provinsi Chubut, Argentina, mengancam akan mogok kerja setelah Halliburton memberhentikan ratusan pekerja dan memutuskan untuk menutup kantor lokalnya.
4. OMV
Kelompok energi Austria OMV, yang bergerak di bisnis minyak, gas, dan kimia, berencana memotong sekitar 2.000 dari total 23.000 tenaga kerja di seluruh dunia.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penyesuaian untuk menjaga daya saing grup.
Dalam pernyataan kepada Reuters, OMV menyebut bahwa penyesuaian (adjustment) mungkin diperlukan dan bahwa mereka tidak menutup kemungkinan melakukan langkah-langkah personalia. Namun, detail final belum diumumkan karena masih dalam tahap konsultasi internal.
5. ConocoPhillips
Perusahaan akan memangkas 20% hingga 25% tenaga kerjanya di tengah program restrukturisasi yang lebih luas. Pemangkasan itu dapat berdampak pada sekitar 3.250 pegawai secara global.
Selain tantangan pasar minyak yang suram, ConocoPhillips juga menghadapi beban dari proyek-proyek besar yang menjanjikan bagi masa depan perusahaan, tetapi memerlukan investasi awal yang sangat tinggi.
