Sampang (beritajatim.com) – Aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (28/10/2025), berujung ricuh. Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bersatu memaksa masuk ke halaman kantor dewan untuk mendesak agar pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) segera digelar.
Kericuhan pecah saat massa menerobos barisan polisi yang berjaga di area utara Alun-Alun Trunojoyo. Bentrokan tak terhindarkan setelah massa mulai melempar botol air mineral dan beberapa benda lain, termasuk tempat sampah, ke arah aparat.
Petugas kepolisian kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang semakin tak terkendali. Akibatnya, sejumlah pengunjuk rasa mengalami sesak napas dan perih di mata. Seorang lansia yang berada di sekitar lokasi dilaporkan pingsan karena paparan gas air mata.
“Tadi ada orang tua roboh. Mungkin akibat keracunan gas air mata itu. Tapi langsung dilarikan oleh massa,” ujar Ibnu, warga di sekitar lokasi demonstrasi.
Koordinator lapangan aksi, Mausul, menyayangkan tindakan aparat yang menahan massa agar tidak mendekat ke halaman Gedung DPRD Sampang. Menurutnya, aksi mereka murni untuk menyampaikan aspirasi agar pemerintah segera menetapkan jadwal Pilkades yang dinilai tertunda tanpa kejelasan.
“Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPRD,” katanya lantang dalam orasi.
Ia menambahkan, sedikitnya enam orang pendemo harus dilarikan ke RSUD Sampang akibat terkena pukulan dan sesak napas karena gas air mata. “Ada enam orang massa pendemo yang dilarikan ke RSUD,” tegas Mausul.
Sementara itu, Humas RSUD Sampang, Amin Jakfar Sodiq, membenarkan adanya pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) sore hari. Namun pihaknya masih menunggu laporan resmi terkait penyebab pasti pasien tersebut dirawat.
“Tapi tadi ada pasien yang dimasukkan ke IGD sekitar jam 15.30 WIB. Untuk penyebabnya kami masih belum mendapat laporan dari petugas,” ujarnya.
Hingga sore hari, aparat masih bersiaga di sekitar Gedung DPRD Sampang untuk mengantisipasi adanya gelombang aksi susulan. [sar/beq]
