Kementerian Pertanian kini memperluas fokus ke komoditas lain setelah mencatat keberhasilan dalam surplus beras. Data BPS menunjukkan produksi gabah hingga April 2025 mencapai 13,95 juta ton, sementara konsumsi domestik hanya 10,37 juta ton. Dengan demikian, surplus beras nasional berada di kisaran 2,8–3 juta ton.
Keberhasilan ini ditopang oleh lonjakan serapan beras oleh Perum Bulog, yang telah menyerap lebih dari 1,3 juta ton setara beras hingga akhir April—naik 2.000% dibandingkan 2015. Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500/kg dan penghapusan rafaksi turut mendongkrak semangat petani dan stabilitas cadangan beras.
Sebagai Ketua Dewan Pengawas Bulog, Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa pencapaian ini menjadi fondasi kuat untuk mendorong kemandirian komoditas strategis lainnya seperti kedelai. “Langkah ini adalah bagian dari visi menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” tutupnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5208151/original/017627400_1746332356-WhatsApp_Image_2025-05-03_at_15.29.16.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)