“Pembinaan terus kami tingkatkan melalui berbagai pelatihan, pemasaran di tingkat lokal, nasional, hingga internasional. Dengan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), para pengrajin dapat menghasilkan produk yang lebih inovatif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Untuk INACRAFT 2025 dibuka secara resmi pada 5 Februari 2025 dan dihadiri oleh Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional, Selfi Gibran Rakabuming, serta sejumlah pejabat tinggi, termasuk Duta Besar negara sahabat, para menteri dan wakil menteri, gubernur, serta Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI).
Dengan tema From Smart Village to Global Market, pameran ini menampilkan berbagai produk kerajinan tangan terbaik dari seluruh Nusantara dan memperkenalkan keindahan serta kekayaan budaya Yogyakarta sebagai ikon utama tahun ini.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) ASEPHI, Dr. Muchsin Ridjan, SE., MM, menyatakan bahwa INACRAFT 2025 memiliki makna spesial karena menandai 25 tahun perjalanan pameran ini dalam mendukung industri kerajinan nasional.
“Tahun ini menjadi momen spesial karena menandai 25 tahun perjalanan INACRAFT dalam mendukung industri kerajinan Indonesia,” ujarnya.
INACRAFT 2025 diikuti oleh 1.061 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurahman, dalam sambutannya, menegaskan bahwa pameran ini tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga sebagai motor penggerak bagi UMKM Indonesia untuk naik kelas dan merambah pasar internasional.
“Kita berharap forum seperti INACRAFT dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan mencapai 8 persen, sekaligus membuka lebih banyak lapangan pekerjaan,” katanya. (Erfyansyah/fajar)