Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

DeepSeek AI Disebut bakal Kalahkan ChatGPT Dkk, Benarkah? – Page 3

DeepSeek AI Disebut bakal Kalahkan ChatGPT Dkk, Benarkah? – Page 3

Asisten kecerdasan buatan (AI) DeepSeek belakangan ini membuat gempar dan mengguncang dominasi OpenAI di teknologi kecerdasan buatan.

Pengembangan DeepSeek bahkan diklaim 10 kali lebih murah ketimbang model multimodal ChatGPT. Meskipun sama-sama mampu menghasilkan jawaban teks mirip manusia, DeepSeek disebut lebih akurat dan memiliki pemahaman lebih dalam mengenai informasi faktual dan pertanyaan kompleks.

Sayangnya, tak lama setelah ramai dibicarakan, DeepSeek terkena serangan siber. Hal ini membuat sejumlah negara mewaspadai DeepSeek, terlebih startup ini menyimpan data pengguna di server Tiongkok dan mengatur data pengguna berdasarkan hukum setempat.

Lantas, apakah DeepSeek aman digunakan orang Indonesia? Terkait hal ini Pakar Keamanan Siber dan IT dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menilai kalua kekhawatiran tersebut agak aneh.

“Kekhawatiran ini agak aneh, mengapa ketika menggunakan ChatGPT, Google Maps, Instagram dan Whatsapp tidak pernah ditanyakan keamanan data pengguna? Servernya juga bukan di Indonesia dan datanya berada di bawah penguasaan perusahaan dan pemerintah Amerika Serikat (AS) setiap saat bisa meminta akses data tersebut,” ujarnya.

Alfons mempertanyakan, apakah kalau data dibawa ke AS lebih tidak bahaya daripada dibawa ke China?

“Harusnya secara logika bahayanya sama. Malah pengguna Deepseek di AS harus lebih khawatir daripada pengguna di Indonesia, tetapi kok Deepseek tetap menjadi aplikasi nomor 1 di AppStore dan Play Store di AS?,” ucapnya.

Alfons menyebut hal itu agak berlebihan kalau kita sebagai pengguna menghindari menggunakan Deepseek hanya karena servernya dihosting di China.

Sebagai informasi, ketika kamu menggunakan produk China seperti HP, mobil listrik, drone, dan IoT China, datanya juga banyak disimpan di server China.

Merangkum Semua Peristiwa