TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap proyek Eiger Camp yang berlokasi di kaki Tangkuban Perahu, saat melakukan kunjungan ke lokasi tersebut.
Dalam kunjungan itu, perhatian Dedi Mulyadi tertuju pada rompi yang dikenakan oleh Danramil setempat, yang membuatnya mengira bahwa proyek tersebut dijaga oleh prajurit TNI.
Dedi Mulyadi datang ke proyek Eiger Camp yang terletak di lahan kebun teh milik PTPN dan menemukan bahwa proyek ini sudah memiliki izin dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
“Kita sudah menuju lokasi, pembangunan sudah berjalan, dan saya lihat ada izinnya tuh. Izin yang dikeluarkan wilayah Bandung Barat,” katanya.
Namun, Dedi Mulyadi menyoroti masalah yang lebih mendalam terkait kemudahan pemerintah dalam memberikan izin bagi pengusaha untuk menggarap lahan alam.
“Yang jadi masalah adalah soal mudahnya pemerintah mengeluarkan izin pada area yang memiliki tingkat risiko longsor dan perubahan kontur tanah. Ini adalah kelemahan birokrasi saat ini,” tegasnya.
Ia menambahkan, wilayah tersebut seharusnya tidak diubah menjadi bangunan dan tetap dibiarkan sebagai kebun teh.
Sesampainya di Eiger Camp, Dedi Mulyadi disambut oleh Danramil yang mengenakan rompi hitam merek Eiger. “Iya pak, itu Eiger,” kata Dedi sambil menunjuk rompi yang dikenakan Danramil.
Dalam suasana yang sedikit mencengangkan, Dedi bertanya, “Jadi gimana ini pak? Bapak di sini jaga?”
Danramil kemudian menjelaskan bahwa ia hanya memantau proyek tersebut karena viral di media sosial.
Dedi Mulyadi sempat bingung dan menjawab, “Oh kirain saya jaga. Tapi izinnya sudah ada yah kelihatannya.”
“Kurang paham juga,” jawab Danramil ke Dedi Mulyadi.
Melansir Tribun Jabar, izin proyek Eiger Camp telah diurus sejak tahun 2021, dengan total delapan dokumen izin yang diperlukan, termasuk dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
Jemy Septendi, penyusun dokumen AMDAL dari PT Mitra Reka Buana, menegaskan bahwa perizinan Eiger Camp sudah diproses sesuai prosedur yang ditetapkan.
“Dokumen dan perizinan lengkap, termasuk dokumen AMDAL dan Analisis Dampak Lingkungan. Koefisien dasar bangunan juga hanya 2,” ungkapnya.
Kunjungan Dedi Mulyadi ini tidak hanya menyoroti isu perizinan, tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan keberlanjutan alam di tengah maraknya pembangunan.
Dalam suasana yang penuh ketegangan, Dedi Mulyadi mengingatkan bahwa keputusan yang diambil hari ini akan berdampak pada generasi mendatang.
“Kita harus bertanggung jawab atas keputusan yang kita ambil hari ini, demi masa depan yang lebih baik,” tutupnya.
Polemik tempat wisata Eiger Adventure Land Puncak Bogor
Eiger Adventure Land berlokasi di Desa Sukagalih, Megamendung, Kabupaten Bogor.
Tempat rekreasi berkedok ekowisata ini dibangun di lahan seluas 326 hektare tepat di kaki Gunung Gede Pangrango.
Ridwan Kamil ikut dalam acara pelatakan batu pertama atau ground breaking Eiger Adventure Land tahun 2021 lalu, tepatnya 23 Oktober.
ia sangat membanggakan proyek itu karena dinilai bakal mengundang banyak wisatawan dan menjadi contoh bagi pengusaha lain untuk membuat tempat usaha tanpa merusak alam.
Secara bangga Ridwan Kamil mengklaim jembatan gantung di Eiger Adventure Land akan menjadi yang terpanjang sedunia yakni 530 meter.
Kini proyek Ronny yang diizinkan Ade Yasin, diresmikan Ridwan Kamil dan didukung Sandiaga Uno itu justru membuat Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menangis.
Demul tak kuasa menahan air mata ketika melihat hutan lindung dibabat sampai gundul.
Tanah serta pohon yang mestinya asri menjadi daerah resapan air kini diganti bangunan.
Bahkan saat Dedi Mulyadi bersama rombongan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, masih ada kegiatan konstruksi.
“Perizinannya bisa dicabut tidak ? Itu kan hutan lindung, kenapa gundul dan banyak bangunan ?” kata Dedi Mulyadi.
Ditjen Gakkum LH, Rasio Ridlo Sani mengatakan akan meninjau ulang izin dari Eiger Adventure Land.
Lalu siapa pemilik Eiger Adventur Land Puncak ?
Dia adalah Ronny Lukito.
Ronny menjabat sebagai Chairman PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI).
Ia merupakan pendiri brand Eiger.
Ronny Lukito kelahiran Bandung pada 15 Januari 1962, dia anak ketiga dari enam bersaudara.
Ayah ibunya bernama Lukito dan Kumiasih.
Dia keturunan Buton, Sumatera dan Jakarta.
Sumber: Tribun Bogor