Bagi Anto, kunci bertahan dalam bisnis batik adalah keyakinan.
“Kalau tanpa keyakinan, dari 1–2 tahun sudah bisa menyerah. Tapi saya yakin usaha batik ini bisa menopang kehidupan sekaligus jadi warisan budaya untuk anak cucu kita,” pungkasnya.
Kini, Batik Pakis Asia bukan hanya kain, melainkan identitas Kalimantan Utara. Karyanya bahkan sempat tampil di Parade Wastra Nusantara 2025 yang digelar Fimela.com di Jakarta.
Anto berharap generasi muda ikut menjaga dan mencintai batik daerah.
“Batik bukan sekadar kain. Ia identitas kita. Jangan sampai motif-motif daerah kita diakui orang lain. Justru harus kita lestarikan dan banggakan,” tuturnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5340456/original/018339900_1757220157-unnamed__5_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)