Jakarta: Kepercayaan pelanggan terhadap kualitas bahan bakar menjadi prioritas utama bagi Pertamina Patra Niaga. Melalui berbagai prosedur pengawasan ketat di setiap SPBU, Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa BBM yang disalurkan di SPBU memenuhi standar kualitas.
Penerapan standar kualitas diterapkan di setiap SPBU dimulai dari proses pengiriman hingga penyimpanan. Setiap tahap diawasi guna memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Suma Hidayat selaku Kepala Shift salah satu SPBU Pertamina di Jl MT Haryono Jakarta menjelaskan, “Setiap pagi kami melakukan pengecekan density dan tera untuk memastikan kualitas bahan bakar. Saat mobil tangki datang, kami cek dokumen surat jalan, mengukur density, dan memastikan tidak ada kandungan air menggunakan pasta air. Jika tidak sesuai standar, seperti density yang tidak sesuai atau ada kandungan air, kami wajib menolak pengiriman tersebut.”
Memastikan Kualitas Bahan Bakar
Sejak truk tangki datang mengantar BBM, tugas Kepala Shift harus langsung melakukan pengecekan dengan detail.
“Setiap pengiriman BBM oleh mobil tangki melalui pemeriksaan teliti, mulai dari verifikasi segel hingga memastikan keakuratan jumlah dan kualitas BBM sebelum masuk ke tangki penyimpanan dan dispenser di SPBU,” ujar Suma.
Suma menambahkan, pihak SPBU selalu mengganti botol sampel BBM setiap kali ada pembongkaran atau memindahkan BBM dari truk tangki ke bak penampung BBM.
“Botol ini ditempatkan di area pompa untuk memberi tahu konsumen bahwa bahan bakar telah melalui proses pengecekan sesuai SOP,” tambahnya.
Langkah-langkah ini dinilai sukses membangun kepercayaan di kalangan pelanggan. Salah satunya, Lutfi, pengguna motor yang tinggal di Mekarsari, Cileungsi.
“Kalau berangkat kerja untuk pulang pergi kan otomatis kita butuh bensin, ya. Nah, saya itu dari kosan ke kerjaan itu lumayan jauh, kak. Saya itu sering buru-buru, jadi saya pilih Pertamax biar enggak mengantre. Selain itu tarikannya (akselerasi motor) juga lebih enak (dengan Pertamax),” ujar Lutfi.
Bila sedang di SPBU, Lutfi mengatakan beberapa kali menggunakan failitas yang tersedia. Dan ketika sedang dalam perjalanan harus menunaikan ibadah salat, sering ia menggunakan musala di SPBU.
“Kalau saya biasanya ke musala, kalau pulangnya maghrib, biasanya saya isi bensin dulu baru saya salat. Kan lumayan lah enak, nyaman musalanya. Toilet juga bersih,” kata Lutfi.
Para pelanggan juga membagikan pengalaman mereka saat menggunakan produk dan layanan Pertamina.
Konsumen lainnya, Viganti seorang pelajar yang menggunakan motor untuk bepergian, mengungkapkan pendapatnya, “Kalau soal pelayanan, saya rasa lumayan baik cara melayaninya. Saya juga merasa nyaman karena Pertamax ini sudah jadi kebiasaan dari dulu di keluarga kami.”
Viganti juga menyoroti kualitas BBM yang dijual di SPBU. “Kualitas BBM-nya konsisten, dan staf di SPBU ramah-ramah, jadi ya menyenangkan aja,” katanya.
Sementara, Sultan, pelanggan setia Pertamina lainnya, mengungkapkan alasannya memilih Pertamax.
“Motor saya minimalnya memang pakai Pertamax. Kalau Turbo, harganya lebih mahal, jadi saya pilih Pertamax saja. Saya juga suka karena SPBU dekat rumah, lengkap fasilitasnya, toiletnya bersih, ada Bright Store juga. Jadi pengalaman saya di SPBU ini ya bagus ya,” kata Sultan.
Sultan mengaku selalu memilih Pertamax karena keandalannya. “Pertamax ini membuat motor saya berfungsi optimal, bahkan untuk perjalanan jauh,” kata Sultan.
Sementara itu, Andilo, seorang ASN, yang menggunakan moda kendaraan roda empat menyoroti pentingnya transparansi dalam layanan Pertamina.
“Saya memilih Pertamax karena memberikan performa yang lebih halus untuk mobil saya. Ini juga bentuk dukungan saya terhadap produk dalam negeri. Saya juga yakin sama produk Pertamina,” ujar Andilo.
Menurutnya, transparansi harus dikedepankan pihak Pertamina Patra Niaga.
“Kalau ada isu-isu yang menerpa Pertamina kemarin, harus dijawab dengan baik dan ke depannya Pertamina harus terus memperbaiki diri. Proses produksi Pertamax juga perlu lebih dijelaskan ke masyarakat, juga quality controlnya, agar masyarakat lebih yakin kalau ini benar-benar RON 92. Saya harap Pertamina terus menjaga transparansi mengenai kualitas BBM-nya, karena ini membantu membangun Kembali kepercayaan di kalangan pengguna,” tutur Andilo.
Jakarta: Kepercayaan pelanggan terhadap kualitas bahan bakar menjadi prioritas utama bagi Pertamina Patra Niaga. Melalui berbagai prosedur pengawasan ketat di setiap SPBU, Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa BBM yang disalurkan di SPBU memenuhi standar kualitas.
Penerapan standar kualitas diterapkan di setiap SPBU dimulai dari proses pengiriman hingga penyimpanan. Setiap tahap diawasi guna memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Suma Hidayat selaku Kepala Shift salah satu SPBU Pertamina di Jl MT Haryono Jakarta menjelaskan, “Setiap pagi kami melakukan pengecekan density dan tera untuk memastikan kualitas bahan bakar. Saat mobil tangki datang, kami cek dokumen surat jalan, mengukur density, dan memastikan tidak ada kandungan air menggunakan pasta air. Jika tidak sesuai standar, seperti density yang tidak sesuai atau ada kandungan air, kami wajib menolak pengiriman tersebut.”
Memastikan Kualitas Bahan Bakar
Sejak truk tangki datang mengantar BBM, tugas Kepala Shift harus langsung melakukan pengecekan dengan detail.
“Setiap pengiriman BBM oleh mobil tangki melalui pemeriksaan teliti, mulai dari verifikasi segel hingga memastikan keakuratan jumlah dan kualitas BBM sebelum masuk ke tangki penyimpanan dan dispenser di SPBU,” ujar Suma.
Suma menambahkan, pihak SPBU selalu mengganti botol sampel BBM setiap kali ada pembongkaran atau memindahkan BBM dari truk tangki ke bak penampung BBM.
“Botol ini ditempatkan di area pompa untuk memberi tahu konsumen bahwa bahan bakar telah melalui proses pengecekan sesuai SOP,” tambahnya.
Langkah-langkah ini dinilai sukses membangun kepercayaan di kalangan pelanggan. Salah satunya, Lutfi, pengguna motor yang tinggal di Mekarsari, Cileungsi.
“Kalau berangkat kerja untuk pulang pergi kan otomatis kita butuh bensin, ya. Nah, saya itu dari kosan ke kerjaan itu lumayan jauh, kak. Saya itu sering buru-buru, jadi saya pilih Pertamax biar enggak mengantre. Selain itu tarikannya (akselerasi motor) juga lebih enak (dengan Pertamax),” ujar Lutfi.
Bila sedang di SPBU, Lutfi mengatakan beberapa kali menggunakan failitas yang tersedia. Dan ketika sedang dalam perjalanan harus menunaikan ibadah salat, sering ia menggunakan musala di SPBU.
“Kalau saya biasanya ke musala, kalau pulangnya maghrib, biasanya saya isi bensin dulu baru saya salat. Kan lumayan lah enak, nyaman musalanya. Toilet juga bersih,” kata Lutfi.
Para pelanggan juga membagikan pengalaman mereka saat menggunakan produk dan layanan Pertamina.
Konsumen lainnya, Viganti seorang pelajar yang menggunakan motor untuk bepergian, mengungkapkan pendapatnya, “Kalau soal pelayanan, saya rasa lumayan baik cara melayaninya. Saya juga merasa nyaman karena Pertamax ini sudah jadi kebiasaan dari dulu di keluarga kami.”
Viganti juga menyoroti kualitas BBM yang dijual di SPBU. “Kualitas BBM-nya konsisten, dan staf di SPBU ramah-ramah, jadi ya menyenangkan aja,” katanya.
Sementara, Sultan, pelanggan setia Pertamina lainnya, mengungkapkan alasannya memilih Pertamax.
“Motor saya minimalnya memang pakai Pertamax. Kalau Turbo, harganya lebih mahal, jadi saya pilih Pertamax saja. Saya juga suka karena SPBU dekat rumah, lengkap fasilitasnya, toiletnya bersih, ada Bright Store juga. Jadi pengalaman saya di SPBU ini ya bagus ya,” kata Sultan.
Sultan mengaku selalu memilih Pertamax karena keandalannya. “Pertamax ini membuat motor saya berfungsi optimal, bahkan untuk perjalanan jauh,” kata Sultan.
Sementara itu, Andilo, seorang ASN, yang menggunakan moda kendaraan roda empat menyoroti pentingnya transparansi dalam layanan Pertamina.
“Saya memilih Pertamax karena memberikan performa yang lebih halus untuk mobil saya. Ini juga bentuk dukungan saya terhadap produk dalam negeri. Saya juga yakin sama produk Pertamina,” ujar Andilo.
Menurutnya, transparansi harus dikedepankan pihak Pertamina Patra Niaga.
“Kalau ada isu-isu yang menerpa Pertamina kemarin, harus dijawab dengan baik dan ke depannya Pertamina harus terus memperbaiki diri. Proses produksi Pertamax juga perlu lebih dijelaskan ke masyarakat, juga quality controlnya, agar masyarakat lebih yakin kalau ini benar-benar RON 92. Saya harap Pertamina terus menjaga transparansi mengenai kualitas BBM-nya, karena ini membantu membangun Kembali kepercayaan di kalangan pengguna,” tutur Andilo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ROS)