Liputan6.com, Jakarta – Alkisah pada 2018, Karen Robinovitz berkenalan mainan anak-anak bernama slime. Sat itu dia berlari ke atap apartemen di New York bersama putri temannya yang berusia 10 tahun dan mencoba menyiramkannya hingga ke tanah.
“Itu mengubah saya menjadi anak berusia 7 tahun selama empat jam,” kata Robinovitz yang saat ini berusia 52 tahun, dikutip dari CNBC, Selasa (27/1/2025).
Itu adalah pertama kalinya dia merasakan kegembiraan kembali dalam rentang waktu satu setengah tahun ini. Dalam sembilan bulan terakhir ia memang terus mendapat kabar buruk. Suaminya meninggal karena bunuh diri dan sepupunya yang remaja tewas dalam penembakan di sekolah menengah Parkland.
Di tengah pengobatan yang berupa sesi dukungan psikologis, dan terapi, bermain dengan slime memberi Robinovitz sedikit kelegaan yang tak terduga. Jadi dia membeli beberapa stoples, lalu ratusan stoples, dari kreator TikTok.
Dia menemukan industri khusus: Beberapa bisnis kecil, khususnya di TikTok, telah melaporkan menghasilkan lebih dari USD 1 juta per tahun dengan membuat dan menjual mainan berbentuk lendir elastis yang dapat diremas dan dipecah di tangan. Namun, Robinovitz, yang mengelola agensi manajemen bakat untuk influencer media sosial, dan temannya Sara Schiller, pendiri perusahaan ruang acara, melihat peluang untuk menjual lebih dari sekadar slime.
Saat ini, mereka bersama-sama mengelola The Sloomoo Institute,sebuah tempat bermain interaktif. Tempat ini dikhususkan untuk para pencinta slime.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2222656/original/085332000_1526966097-thebestideasforkids.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)