Liputan6.com, Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) memberikan suntikan modal kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebesar USD 405 juta, atau setara Rp 6,65 triliun.
Uang itu diberikan dalam bentuk pinjaman pemegang saham (shareholder loan) untuk Garuda Indonesia, dan juga Citilink sebagai anak perusahaan. Namun secara jumlah, Citilink justru mengantongi pinjaman lebih besar dibanding sang induk.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio mengatakan, suntikan modal USD 404 juta dari Danantara diberikan lebih banyak untuk Citilink demi restorasi armada pesawat.
“Yang USD 405 juta dibagi sekitar USD 111 juta untuk Garuda, sisanya USD 290 juta sekian untuk Citilink. Tahap pertama mayoritas untuk Citilink, untuk restorasi. Kurang lebih 15 pesawat. Kalau kita (Garuda Indonesia) 10 pesawat, untuk maintain,” jelasnya di Jakarta, dikutip Rabu (25/6/2025).
Mengutip keterbukaan informasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, dari total penyertaan modal Rp 6,65 triliun, Citilink mendapat shareholder loan sebesar maksimal Rp 4,83 triliun. Sehingga nilai bersih yang diterima Garuda Indonesia sebesar maksimal Rp 1,82 triliun.
Latar belakang dari pelaksanaan transaksi ini untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha Garuda Indonesia Group. Sebab, meskipun sudah terlihat perbaikan kinerja operasional dan finansial pasca restrukturisasi penyelamatan, perseroan dinilai masih punya beberapa kendala yang menghambat penyebaran perusahaan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4049192/original/015167800_1654866895-FOTO.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)