Danantara Bersaing Lawan 90 Perusahaan Rebut Lahan Kampung Haji

Danantara Bersaing Lawan 90 Perusahaan Rebut Lahan Kampung Haji

JAKARTA – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengonfirmasi telah resmi masuk dalam proses bidding untuk memperebutkan lahan yang disiapkan Pemerintah Arab Saudi bagi pembangunan kawasan yang selama ini dikenal publik sebagai “Kampung Haji”.

Managing Director Treasury Danantara Ali Setiawan menjelaskan, telah mengajukan bidding untuk peluang satu bidang tanah.

Selain itu, Danantara juga membidik satu aset lain berupa tanah dan bangunan.

Namun, ia enggan mengungkap nilai investasinya.

“Doakan saja semoga kami bisa, nanti kami lagi menunggu result-nya karena yang bidding banyak, 90-an dan semua juga besar-besar,” ucap Ali dalam media briefing di Jakarta, Jumat, 28 November.

Sementara itu, Managing Director Stakeholders Management Danantara Rohan Hafas mengungkapkan, dalam proses tender tersebut pemerintah Saudi juga telah menetapkan harga penawaran.

“Saya ingatkan karena bidding ini tidak bersifat angka. Harga tanahnya sudah ditetapkan Arab Saudi dan sudah tidak bisa dinegosiasi. la menegaskan pemenang nantinya ditentukan dari konsep terbaik untuk lot atau tanah itu,” kata Rohan.

Rohan juga menjelaskan lokasi Kampung Mekah hanya sekitar 2 hingga 2,5 kilometer (km) dan sudah tersedia tunnel serta travelator. Menurut Rohan, dengan fasilitas tersebut jamaah bisa berjalan kaki hanya sekitar 20 menit.

“Jadi sangat strategis, ini sangat membantu jemaah haji ataupun umroh kalau melakukan ibadah ke sana,” ucapnya.

Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir mengungkapkan pihaknya sedang melakukan proses penawaran dan menyiapkan dokumen pembelian lahan yang sudah memiliki izin.

“Kita mencoba membeli tanah 80 hektare plus. Dan sekarang kita juga akan membeli beberapa lahan sekitar yang sudah selesai dengan izin-izinnya. Ini untuk memperluas juga in a way kita mau introduce Indonesia to the world,” katanya di Jakarta, Rabu, 19 November.

Lebih lanjut, Pandu mengatakan kampung haji diutamakan untuk tujuan komersial. Nantinya di kawasan itu akan dibuka gerai kuliner, rumah sakit, hospitality, dan lainnya.

“Di sini kami akan mulai dari makanan dan minuman, modest fashion, pariwisata, farmasi, media, dan kemungkinan bisnis syariah, karena 80 hektare itu sama dengan 2,5 kali SCBD,” ucap Pandu.

Menurut Pandu, kampung haji ini memang dibangun untuk mengakomodir berbagai kebutuhan jemaah haji dan umrah dari Indonesia. Namun, diharapkan juga bisa menarik pengunjung dari berbagai negara.

“Jadi tempat orang, dan bukannya orang Indonesia, orang yang suka dengan Indonesia atau penasaran dengan Indonesia. Jadi kita melihat pembangunan Kampung Haji itu untuk meng-introduce Indonesia ke sekala dunia,” ujar Pandu.

Kata Pandu, dengan proyek itu diharapkan bisnis-bisnis Indonesia bisa lebih mendunia.

Karena itu, Pandu meminta dukungan semua pihak agar proyek itu lancar.

“Jadi kami diberi akses kesempatan pertama kalinya dibuka di Makkah untuk bisa membeli tanah secara langsung. Itu loh kami sebagai negara Islam terbesar tentu akan mau bidding. Jadi ini yang kami lakukan, mohon doa bisa dapat,” tuturnya.