Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Dampingi Tumbuh Kembang Anak Autisme dan ADHD dengan Terapi Sensori Integrasi, Apa Manfaatnya? – Halaman all

Dampingi Tumbuh Kembang Anak Autisme dan ADHD dengan Terapi Sensori Integrasi, Apa Manfaatnya? – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Kendala tumbuh kembang anak seperti autisme dan ADHD, bukan untuk disesali, karena di balik kekurangan mereka adalah anak istimewa yang hebat. 

Anak-anak istimewa ini memang berkebutuhan khusus, maka pendampingan tepat bagi mereka akan membantu proses tumbuh kembangnya. 

Beberapa waktu lalu Wakil Menteri Kesehatan RI dr Dante Saksono Harbuwono mengatakan diperkirakan saat ini sekitar 2,4 juta anak Indonesia mengalami gangguan spektrum autisme. 

Penelitian menunjukkan bahwa hampir 95 persen anak autis mengalami kesulitan dalam integrasi sensorik. 

Oleh karena itu, terapi integrasi sensorik menjadi salah satu pendekatan yang dapat dipertimbangkan untuk membantu mengatasi gejala sensorik pada anak autisme.

Terapi integrasi sensorik atau terapi sensori integrasi adalah pendekatan yang dirancang dan disesuaikan dengan kesulitan pemrosesan sensorik. 

Terapi ini dikembangkan berdasarkan konsep bahwa otak dapat belajar untuk merespons rangsangan sensorik dengan lebih adaptif.

Anak autisme sering mengalami kesulitan dalam memproses informasi dari pancaindra, seperti suara, cahaya, tekstur, atau gerakan, yang dapat memengaruhi perilaku dan kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan.

“Manfaat terapi integrasi sensori untuk anak yang didiagnosa autisme dan juga ADHD sangat banyak, antara lain dapat meningkatkan fokus, meningkatkan kemampuam motorik halus dan kasarnya, dapat membantu regulasi emosi, dan masih banyak lagi,” kata direktur utama pusat terapi tumbuh kembang Sunny Kids, Andy M Saladin dikutip Kompas.com.

Ia mengatakan, deteksi dini adalah kunci untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak autisme. 

Sehingga, makin cepat terapi dimulai makin baik perkembangannya.

“Terapi dapat mulai dilakukan mulai dari 18 bulan dan perlu diingat bahwa terapi ini sifatnya jangka panjang jadi bukan yang baru satu atau dua kali terapi langsung kelihatan hasilnya,” katanya.

Tujuan dari terapi integrasi sensori antara lain merangsang indera melalui masukan sensorik, memberi tantangan dalam perencanaan motorik halus dan kasar, mendorong pergerakan tubuh, serta mengembangkan perilaku dan respons adaptif baru.

Menurut American Occupational Therapy Association, terapi integrasi sensori bukan hanya bermanfaat untuk anak berkebutuhan khusus tapi juga pada orang sehat. 

Misalnya saja pada balita, terapi ini bisa meningkatkan berbagai aspek di usia dini, termasuk kemampuan bermain, bersosialisasi, dan memperbaiki pola tidur.

Selain itu, pada anak usia sekolah terapi ini akan meningkatkan kemampuan anak melakukan rutinitas, fokus, dan akademik.

Pusat terapi berbasis alam kini ada di BSD

Beberapa aktivitas yang sering digunakan dalam terapi ini meliputi, bermain ayunan atau trampolin untuk melatih keseimbangan dan sistem vestibular, bermain di kotak pasir atau bola sensorik, mendengarkan musik dengan frekuensi tertentu, atau pun tekanan dalam.

Andy mengatakan, di tempatnya yang merupakan terapi tumbuh kembang dengan pendekatan luar ruang berbasis alam, tersedia berbagai fasilitas yang bisa membantu anak autisme atau ADHD.

“Fasilitas seperti taman outdor yang dilengkapi dengan sungainya untuk terapi sensory integrasi dan juga beberapa ruangan untuk terapi wicara dan perilaku,” katanya.

TERAPI TUMBUH KEMBANG – Sunny Kidsm tempat terapi tumbuh kembang outdoor di Indonesia, akan segera membuka cabang pertamanya di Jalan Ciater Raya No. 17, Bumi Serpong Damai (BSD).

Dengan moto “Terapi Rasa Main”, Sunny Kids percaya bahwa proses terapi harus menyenangkan, interaktif, dan penuh eksplorasi.

Andy menambahkan, berbeda dari terapi konvensional di dalam ruangan, Sunny Kids menawarkan pendekatan yang lebih alami dengan berbagai kegiatan luar ruangan berbasis alam yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan sensorik, motorik, dan sosial anak-anak.

Terapi integrasi sensori biasanya dilakukan oleh terapis okupasi yang terlatih dalam sensory integration therapy dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap anak.

Meskipun tidak selalu menjadi solusi tunggal, terapi ini dapat menjadi bagian penting dari pendekatan holistik dalam membantu anak-anak dengan autisme dan ADHD berkembang secara optimal.

Sunny Kids, pionir terapi tumbuh kembang outdoor di Indonesia, akan segera membuka cabang pertamanya di Jalan Ciater Raya No. 17, Bumi Serpong Damai (BSD). 

“Kami sangat bangga bisa segera membuka cabang pertama kami di BSD. Sunny Kids BSD juga akan memiliki beberapa fasilitas seperti taman outdor yang dilengkapi dengan sungainya untuk terapi sensory integrasi dan juga beberapa ruangan untuk terapi wicara dan perilaku”, ujar Andy M. Saladin, Direktur Utama Sunny Kids.

Merujuk data pertumbuhan jumlah anak autisme yang disampaikan Wamenkes, Andy mengatakan dengan pertumbuhan yang cukup tinggi  pihaknya berharap kami bisa terus membuka cabang-cabang lain agar bisa memenuhi kebutuhan terapi tumbuh kembang para anak ini. 

Pihaknya menurut Andy, akan terus membuka cabang sehingga para orang tua yang memiliki anak hebat dapat merasakan manfaat terapi berbasis alam yang kami usung ini. 

“Kami juga menargetkan dapat segera membuka cabang di luar pulau Jawa di tahun ini”, ujar Christina Onasis, Direktur Operasional Sunny Kids.

(Tribunnews.com/Kompas.com)

Merangkum Semua Peristiwa