Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Dampak Tarif AS ke RI Dinilai Minimal – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Dampak Tarif AS ke RI Dinilai Minimal

Dampak Tarif AS ke RI Dinilai Minimal

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kepala Riset Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menilai ekonomi domestik Indonesia relatif tangguh terhadap tekanan perdagangan global. Ia memperkirakan pasar keuangan Tanah Air berpotensi pulih dengan cepat berbentuk kurva V, seiring masuknya likuiditas global.

Dalam sepekan saat pasar lokal tutup, ETF (Exchange-Traded Fund) ekuitas Indonesia tercatat turun hingga 10 persen. Satria memperkirakan pemutus arus akan aktif saat IHSG dibuka kembali pada Selasa.

“Namun, ada kemungkinan pembeli institusional asing dan lokal akan muncul, dengan tingkat cash yang sudah tinggi karena penjualan ekuitas telah meningkat sebelum liburan panjang Idulfitri,” ujar Satria dalam laporan risetnya di Jakarta, Selasa.

Ia menilai, dampak dari kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap Indonesia akan cenderung terbatas. Ekspor Indonesia ke AS hanya mencakup sekitar 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh lebih rendah dibanding negara tetangga seperti Thailand (11 persen) dan Malaysia (10 persen).

Produk ekspor Indonesia memang dikenakan tarif impor tambahan sebesar 32 persen oleh AS. Namun, menurut Satria, angka tersebut masih lebih rendah dibanding tarif yang dikenakan kepada negara pesaing seperti Bangladesh, Kamboja, Tiongkok, Sri Lanka, dan Vietnam, yang bisa mencapai 37–49 persen.

“Mengingat paparan perdagangan yang minimal, Indonesia sebenarnya berada di zona ‘Goldilocks’ di tengah harga minyak yang lebih rendah, penurunan suku bunga global, dan latar belakang makro di dalam negeri,” tuturnya.

Merangkum Semua Peristiwa